Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Modernisasi Alutsista hingga Peradilan Militer, Jadi "PR" Panglima Baru

Kompas.com - 04/12/2017, 14:41 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Marsekal TNI Hadi Tjahjanto mengemban sejumlah 'PR' setelah resmi menjabat Panglima TNI nantinya. Direktur Imparsial Al Araf mengatakan, pekerjaan rumah Hadi yang pertama, memastikan modernisasi alat utama sistem persenjataan (alutsista).

"Karena kita ketahui bersama 50 persen alutsista kita itu tidak layak pakai," ujar Al kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Senin (4/12/2017).

Modernisasi alutsista, lanjut Al, juga harus dilaksanakan secara transparan dan akuntabel. Sebab, salah satu yang menjadi sorotan dalam setiap pengadaan adalah tidak dilaksanakan secara transparan dan akuntabel dan berujung pada tindak pidana korupsi.

"Transparan serta akuntabel, misalnya tidak menggunakan pihak ketiga dalam pengadaan alutsista. Gunakan pola G to G dalam pengadaan," ujar Al.

Baca juga : Profil Calon Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto

Pekerjaan rumah kedua Hadi adalah memastikan jaminan kesejahteraan prajurit. Hal ini salah satunya tergambar dari program pengadaan rumah untuk prajurit. Al menegaskan, jaminan akan kesejahteraan prajurit menjadi pilar penting dalam mewujudkan TNI yang profesional.

Ketiga, Hadi juga dihadapkan pada tuntutan reformasi birokrasi pada TNI. Oleh sebab itu, Hadi punya 'PR' mewujudkannya.

"Panglima TNI yang baru harus memastikan reformasi TNI tuntas. Jangan dia nanti malah resisten terhadap agenda reformasi. Salah satu tuntutan yang sampai sekarang belum dapat diwujudkan adalah peradilan militer," ujar Al.

Diberitakan, Presiden Jokowi memilih Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal Hadi Tjahjanto sebagai Panglima TNI menggantikan Jenderal Gatot Nurmantyo yang memasuki masa pensiun.

Baca juga : Ini Alasan Jokowi Pilih Hadi Tjahjanto Gantikan Gatot Nurmantyo

Surat pengajuan Hadi sebagai calon Panglima TNI diserahkan Menteri Sekretaris Negara Pratikno kepada Wakil Ketua DPR Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Fadli Zon, Senin pagi.

Selanjutnya, surat akan dibahas dalam rapat pimpinan DPR yang menurut rencana digelar Senin siang.

Sesuai mekanisme, surat akan terlebih dahulu dibahas dalam rapat Badan Musyawarah (Bamus) untuk mengagendakan uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) oleh komisi terkait, yakni Komisi I.

Kompas TV Kepala Staf Angkatan Udara Marsekan Hadi Tjahjanto diusulkan presiden jadi panglima TNI.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pengusaha Hendry Lie Jadi Tersangka Kasus Korupsi Timah

Pengusaha Hendry Lie Jadi Tersangka Kasus Korupsi Timah

Nasional
Prabowo: Kami Maju dengan Kesadaran Didukung Kumpulan Tokoh Kuat, Termasuk PBNU

Prabowo: Kami Maju dengan Kesadaran Didukung Kumpulan Tokoh Kuat, Termasuk PBNU

Nasional
Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

Nasional
Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

Nasional
Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Nasional
Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show 'Pick Me Trip in Bali'

Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show "Pick Me Trip in Bali"

Nasional
Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Nasional
Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Nasional
Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Nasional
Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Nasional
Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Nasional
Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com