Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenalkan, Ini Empat Anjing Pelacak untuk Evakuasi Korban Bencana...

Kompas.com - 30/11/2017, 13:25 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Mabes Polri menyiagakan 4.007 personel untuk membantu penanganan pasca bencana alam di sejumlah tempat di Indonesia.

Titik-titik bencana tersebut antara lain banjir dan tanah longsor di Yogyakarta dan Pacitan hingga meletusnya Gunung Agung di Bali.

Tak hanya tenaga manusia, Polri juga mengandalkan anjing pelacak untuk mengevakuasi korban.

Kepala Korps Sabhara Polri Irjen Sudjarno selaku Wakil Kepala Satgas Operasi Pusat Aman Nusa II mengatakan, ada empat anjing pelacak yang disiagakan untuk membantu tim SAR.

"Tiga pelacak mayat, satu untuk korban yang masih hidup. Termasuk kuda juga disiapkan ada 39," kata Sudjarno di Markas Komando Brimob, Kelapa Dua, Depok, Kamis (30/11/2017).

Oro dan Sam merupakan dua dari empat anjing pelacak yang disiagakan Brimob Polri untuk membantu evakuasi korban bencana alam.KOMPAS.com/AMBARANIE NADIA Oro dan Sam merupakan dua dari empat anjing pelacak yang disiagakan Brimob Polri untuk membantu evakuasi korban bencana alam.

Sebenarnya masih ada anjing pelacak lain yang dilatih Brimob Polri. Namun, mereka hanya disiagakan jika dibutuhkan tenaga tambahan.

Keempat anjing tersebut bernama Emma, Oro, Sam, dan Sweety. Usia mereka sekitar lima tahun.

Emma, Oro, dan Sam berwarna hitam, merupakan jenis labrador. Sedangkan Sweety merupakan anjing jenis Belgian Malanois dengan bulu berwarna coklat-hitam.

Sweety, salah satu anjing pelacak yang dikerahkan Brimob Polri untuk membantu mengevakuasi korban bencana alam. Sweety mampu mendeteksi keberadaan korban dalam keadaan hidup maupun mati. KOMPAS.com/AMBARANIE NADIA Sweety, salah satu anjing pelacak yang dikerahkan Brimob Polri untuk membantu mengevakuasi korban bencana alam. Sweety mampu mendeteksi keberadaan korban dalam keadaan hidup maupun mati.

Kemampuan mereka pun berbeda-beda.

Kepala Unit SAR Direktorat Polisi Satwa Korsabhara Brimob Polri, Iptu M Amali mengatakan, Emma, Oro, dan Sweety memiliki keahlian mencari mayat yang tertimpa reruntuhan atau terbenam dalam tanah.

Sementara itu, Sweety memiliki kemampuan ganda. Dia bisa mencari korban dalam keadaan hidup maupun mati.

"Sekarang kan persiapan ke Gunung Agung. Kalau ada bencana di tempat lain yang butuh kita, ya kita kerahkan (anjing pelacak) ke sana," kata Amali.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Nasional
PPP Buka Peluang Usung Sandiaga jadi Cagub DKI

PPP Buka Peluang Usung Sandiaga jadi Cagub DKI

Nasional
Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Nasional
Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Nasional
Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Nasional
PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

Nasional
Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Nasional
Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Nasional
Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Nasional
Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com