JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua DPR Agus Hermanto mengatakan, pemerintah harus memprioritaskan tenaga kerja lokal ketimbang tenaga kerja asing.
Hal tersebut disampaikannya menanggapi pernyataan Wakil Presiden Jusuf Kalla yang meminta China untuk tak banyak mengekspor tenaga kerjanya ke Indonesia.
"Memang kita harus memprioritaskan tenaga kerja kita," kata Agus, di kompleks parlemen, Jakarta, Rabu (29/11/2017).
Agus mengakui, secara kasat mata, banyak tenaga kerja asing khususnya dari China yang bekerja di Indonesia. Padahal, posisi mereka seharusnya bisa diisi tenaga kerja lokal.
"Ini Kementerian Ketenagakerjaan harus bekerja keras, apalagi yang memberikan sinyalemen adalah Bapak Wapres. Karena kita ketahui semuanya secara kasat mata saja kelihatan," ujar Agus.
Baca: Wapres Minta China Tak Banyak "Ekspor" Tenaga Kerja ke RI
Jika ada perjanjian kontrak atau masalah industri yang terkait tenaga kerja dengan negara asing, menurut Agus, harus disesuaikan. Yang terbaik adalah pengawasan Kementerian Tenaga Kerja.
"Sehingga apabila ada hal sinyalemen seperti itu Kementerian Ketenagakerjaan harus betul-betul fokus atau secure kita mengatasi seluruhnya," ujar Agus.
Pernyataan Kalla
Sebelumnya, Wapres Kalla meminta pemerintah China meninjau kebijakan “ekspor” tenaga kerja ke Indonesia yang lazim dilakukan oleh para investornya ketika berinvestasi di Indonesia.
Permintaan Kalla itu disampaikan langsung kepada Wakil Perdana Menteri China Liu Yandong saat berkunjung ke Istana Wakil Presiden, Jakarta, Senin (27/11/2017).
“Saya katakan tadi investasi Anda bagus, cuma jangan terlalu banyak bawa tenaga kerja,” ujar Kalla usai pertemuan itu.
Menanggapi hal itu, tutur Kalla, Liu menyetujui permintaan tersebut. Bahkan China setuju untuk melatih tenaga kerja Indonesia baik di dalam negeri maupun di Negeri Tirai Bambu tersebut.
Indonesia menaruh perhatian serius kepada isu investasi dan tenaga kerja dari China. Sebab selama ini, kata Kalla, para investor China membawa ribuan tenaga kerja ke Indonesia.