Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beton Jalan Layang Jatuh Timpa Mobil Polisi, Polri Harap Tak Terulang

Kompas.com - 28/11/2017, 19:49 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Divisi Humas Polri Irjen Setyo Wasisto mengingatkan dinas terkait untuk mengevaluasi ulang pembangunan jalan layang khusus bus transjakarta di koridor 13.

Sebab, pada Selasa (28/11/2017) pagi, bagian dari beton jalan layang tersebut jatuh dan menimpa atap mobil polisi.

"Dari yang membangun itu kan nanti mengecek lagi. Jangan sampai kejadian dua kali," ujar Setyo di kompleks Mabes Polri, Jakarta.

Kejadian tersebut hanya membuat atap mobil tersebut sedikit penyok dan tak ada korban jiwa. Namun, akan fatal akibatnya jika masyarakat yang melintas di bawah jalan layang tersebut yang kena.

"Kalau yang kena masyarakat kan kasihan. Makanya harus dicek lagi tuh nanti," kata Setyo.

Mengenai mobil polisi yang rusak, Setyo berharap ada penyelesaian yang baik. Kasus tersebut tengah ditangani Satuan Lalu Lintas Polres Metro Jakarta Selatan.

(Baca: Atap Mobil Dinas Polisi Penyok Tertimpa Pecahan Beton Koridor 13)

Pecahan beton menimpa mobil di Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (28/11/2017).Dok. TMC Polda Metro Jaya Pecahan beton menimpa mobil di Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (28/11/2017).
Sebelumnya, mobil jenis Ford Ranger yang dikendarai Kombes Anung tengah melaju dari arah timur ke arah barat di Jalan Trunojoyo ketika beton menimpa sekitar pukul 08.00 WIB.

Sesampainya di perempatan Mabes Polri, mobil berhenti karena lampu merah. Tiba-tiba mobil tersebut kejatuhan pecahan beton jalan layang.

Berat pecahan beton diperkirakan sekitar 4 kilogram. Pecahan beton membuat atap mobil penyok.

Kepala Bidang Simpang dan Jalan Tak Sebidang Dinas Bina Marga Provinsi DKI Jakarta Heru Suwondo mengatakan, pecahan beton yang menimpa mobil dinas polisi di Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, merupakan sisa beton dari pembangunan jalan layang bus transjakarta di koridor 13.

Menurut Heru, pecahan tersebut belum dibersihkan oleh kontraktornya. Kontraktor yang dimaksud yakni PT Jaya Konstruksi yang menggarap paket Trunojoyo sepanjang 1.375 meter. Jalan layang koridor 13 sudah mulai digunakan sejak 17 Agustus 2017.

"Pembersihannya kurang sempurna, untuk itu segera disempurnakan oleh penyedia. Kalau masalah jatuhnya karena apa, kami nggak tahu," ujar Heru Suwondo.

Kompas TV Kecelakaan terjadi Senin (27/11) dini hari.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

PKB Siapkan Ida Fauziyah Jadi Kandidat Cagub Jakarta, Bukan Anies

PKB Siapkan Ida Fauziyah Jadi Kandidat Cagub Jakarta, Bukan Anies

Nasional
PKB Akui Pertimbangkan Airin Jadi Bacagub di Pilkada Banten 2024

PKB Akui Pertimbangkan Airin Jadi Bacagub di Pilkada Banten 2024

Nasional
Bantah Dapat Jatah 4 Menteri dari Prabowo, PAN: Jangan Tanggung-tanggung, 6 Lebih Masuk Akal

Bantah Dapat Jatah 4 Menteri dari Prabowo, PAN: Jangan Tanggung-tanggung, 6 Lebih Masuk Akal

Nasional
Kisah Runiti Tegar Berhaji meski Suami Meninggal di Embarkasi

Kisah Runiti Tegar Berhaji meski Suami Meninggal di Embarkasi

Nasional
Jokowi Mengaku Tak Bahas Rencana Pertemuan dengan Megawati Saat Bertemu Puan di Bali

Jokowi Mengaku Tak Bahas Rencana Pertemuan dengan Megawati Saat Bertemu Puan di Bali

Nasional
Soal Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Menkes Sebut WHO Sudah Ingatkan Risikonya

Soal Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Menkes Sebut WHO Sudah Ingatkan Risikonya

Nasional
Kemendikbud Akan Turun Periksa Kenaikan UKT, Komisi X DPR: Semoga Bisa Jawab Kegelisahan Mahasiswa

Kemendikbud Akan Turun Periksa Kenaikan UKT, Komisi X DPR: Semoga Bisa Jawab Kegelisahan Mahasiswa

Nasional
TII Serahkan Petisi Pansel KPK, Presiden Jokowi Didesak Pilih Sosok Berintegritas

TII Serahkan Petisi Pansel KPK, Presiden Jokowi Didesak Pilih Sosok Berintegritas

Nasional
Dilaporkan Nurul Ghufron ke Polisi, Ketua Dewas KPK: Ini Tidak Mengenakkan

Dilaporkan Nurul Ghufron ke Polisi, Ketua Dewas KPK: Ini Tidak Mengenakkan

Nasional
Tak Takut Dilaporkan ke Bareskrim, Dewas KPK: Orang Sudah Tua, Mau Diapain Lagi Sih?

Tak Takut Dilaporkan ke Bareskrim, Dewas KPK: Orang Sudah Tua, Mau Diapain Lagi Sih?

Nasional
Kemendikbud Kini Sebut Pendidikan Tinggi Penting, Janji Buka Akses Luas untuk Publik

Kemendikbud Kini Sebut Pendidikan Tinggi Penting, Janji Buka Akses Luas untuk Publik

Nasional
26 Tahun Reformasi, Aktivis 98 Pajang Nisan Peristiwa dan Nama Korban Pelanggaran HAM

26 Tahun Reformasi, Aktivis 98 Pajang Nisan Peristiwa dan Nama Korban Pelanggaran HAM

Nasional
Permohonan Dinilai Kabur, MK Tak Dapat Terima Gugatan Gerindra Terkait Dapil Jabar 9

Permohonan Dinilai Kabur, MK Tak Dapat Terima Gugatan Gerindra Terkait Dapil Jabar 9

Nasional
Dewas KPK Heran Dilaporkan Ghufron ke Bareskrim Polri

Dewas KPK Heran Dilaporkan Ghufron ke Bareskrim Polri

Nasional
Wapres Kunker ke Mamuju, Saksikan Pengukuhan KDEKS Sulawesi Barat

Wapres Kunker ke Mamuju, Saksikan Pengukuhan KDEKS Sulawesi Barat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com