Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Pak Setnov Harus Sadar..."

Kompas.com - 24/11/2017, 22:08 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Peneliti Senior CSIS J. Kristiadi meyakini kekuatan Partai Golkar akan rontok pada Pilkada 2018 dan Pilpres 2019. Hal itu bisa terjadi bila Ketua Umum Golkar Setya Novanto tetap memimpin Partai Beringin tersebut.

"Pak Setnov (Setya Novanto) itu harus sadar bahwa dia itu adalah ketum Partai Golkar. Partai yang mempunyai hampir 15 persen (suara nasional Pemilu 2014), itu ada puluhan juta pemilih," ujarnya di acara diskusi Para Syndicate, Jakarta, Jumat (24/11/2017).

Selain Ketua Partai Golkar, Novanto juga Ketua DPR, lembaga tinggi negara yang merupakan representasi wakil rakyat. Apalagi tutur Kristiadi, jabatan Ketua DPR adalah jabatan yang mulia.

Baca juga : Dedi Mulyadi Klaim 20 DPD Golkar Sepakat Munaslub

Seharusnya kata dia, Novanto rela memutuskan mundur dan tidak memikirkan keselamatan diri sendiri. Sebab, Golkar dan DPR akan ikut terimbas sentimen negatif dari publik.

"Dia harus mundur sehingga akan menjadi pupuk dari suburnya Golkar. Kalau dia bisa menderita atas perbuatan yang dia perbuat, saya kira ini akan bisa menjadi pupuk yang akan menyuburkan Golkar sebagai partai besar," ucap Kristiadi.

Baca juga : Kehadiran Pengusaha dan Ramalan Sesepuh Golkar yang Jadi Nyata

Sementara itu saat ditanya sosok yang tepat memimpin Golkar, Kristiadi menilai Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto dan Bupati Purwakarta menjadi nama terdepan.

Ia menilai kedua kader Golkar itu mempunyai kemampuan politik yang handal dan terbuka dengan perubahan.

"Saya mengenal Airlangga sejak reformasi konstitusi. Kang Dedi orang yang betul-betul bisa menjabarkan bagaimana prinsip pluralitas. Bagaimana negara ini Bhinneka Tunggal Ika," ucap Kristiadi.

Kompas TV Airlangga siap jika diminta oleh mayoritas DPD tingkat I.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Penyidik KPK Enggan Terima Surat Ketidakhadiran Gus Muhdlor

Penyidik KPK Enggan Terima Surat Ketidakhadiran Gus Muhdlor

Nasional
Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Seluruh Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air

Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Seluruh Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air

Nasional
Ketum PGI Tagih Janji SBY dan Jokowi untuk Selesaikan Masalah Papua

Ketum PGI Tagih Janji SBY dan Jokowi untuk Selesaikan Masalah Papua

Nasional
Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Nasional
PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR Meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR Meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

Nasional
Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Nasional
Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Nasional
Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, 'Push Up'

Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, "Push Up"

Nasional
KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

Nasional
Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Nasional
Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Nasional
KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Nasional
Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Nasional
Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com