JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Dewan Pimpinan Daerah Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi mengatakan, 20 Dewan Pengurus Daerah (DPD) Partai Golkar sudah sepakat mendorong adanya Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub).
Dorongan itu muncul seiring kondisi Partai Golkar yang terus menerus disorot publik lantaran ngotot mempertahankan Setya Novanto sebagai Ketua Umum Partai Golkar dan Ketua DPR.
"Iya tetapi saya tidak bisa sebutkan satu persatu," ujar Dedi di Kantor Para Syndicate, Jakarta, Jumat (24/11/2017).
Menurut Bupati Purwakarta itu, 20 DPD ingin melepaskan beban berat yang saat ini ada di tangan Golkar. Cara melepas beban itu yaitu dengan sepakat bermusyawarah menentukan kepemimpinan baru Partai Beringin tersebut.
Baca juga : Idrus Yakin DPD I Masih Ingin Pertahankan Novanto
Saat ini, kata Dedi, 20 DPD terus berkoordinasi untuk mendorong adanya perubahan di dalam Pimpinannya Partai Golkar. Rencananya, usulan Munaslub akan disampaikan ke Dewan Pengurus Pusat (DPP) Golkar pekan depan.
"Saya meyakini, ini ada perubahan kok. Sudah dengar sejak tadi pagi. Banyak yang telepon saya, menyampaikan kemungkinan ada perubahan," kata Dedi.
"Saya sebagai generasi muda Partai Golkar ingin segera diselesaikan seluruh problem kecil yang ada di internal partai," sambung dia.
Baca juga : Hajriyanto: Banyak Hal Terkait Partai yang Dibiayai Setya Novanto
Menurut Bupati Purwakarta itu, masalah yang dihadapai Golkar saat ini tidak sebesar pasca reformasi dulu. Saat itu, Golkar tidak mendapatkan dukungan publik, bahkan didesak bubar.
Hal itu ucap dia berbeda dengan kondisi saat ini. Meski Golkar dirundung masalah ketuanya, Setya Novanto, namun publik masih mendukung Golkar untuk melakukan perubahan.
Bagi Pria kelahiran Subang 11 April 1971 itu, elit-elit Golkar harus menangkap aspirasi dari publik dengan melakukan berbagai perubahan. Perubahan yang dimaksud adalah mendorong perubahan pimpinan pucuk Golkar.