Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bertemu Penyidik KPK di Ruang Rawat Novanto, Apa yang Dibicarakan Idrus Marham?

Kompas.com - 17/11/2017, 00:55 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham mengaku bertemu dengan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di ruang rawat Setya Novanto, Kamis (16/11/2017).

Bahkan, ia mengaku sempat bersalaman dan berbincang dengan para penyidik tersebut. Hanya saja, ia tak memerinci berapa orang penyidik yang berada di dalam ruangan tersebut.

(Baca juga : Polisi Tolak Berkomentar Usai Olah TKP Kecelakaan Setya Novanto)

Seperti diketahui, Ketua DPR Setya Novanto dirawat di Rumah Sakit Medika Permata Hijau karena mengalami kecelakaan pada Kamis (16/11/2017) sekitar pukul 19.00 WIB.

"Ada (penyidik). Saya bicara," kata Idrus seusai menjenguk Novanto, Kamis malam.

Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar Idrus Marham seusai menjenguk Ketua DPR RI Setya Novanto di RS Medika Permata Hijau, Jakarta Selatan, Kamis (16/11/2017).KOMPAS.com/Nabilla Tashandra Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar Idrus Marham seusai menjenguk Ketua DPR RI Setya Novanto di RS Medika Permata Hijau, Jakarta Selatan, Kamis (16/11/2017).

Saat ditanya apa yang dibicarakannya dengan penyidik KPK itu, Idrus mengatakan bahwa dia bercerita tentang posisinya sebagai Sekjen Partai Golkar. Obrolan itu menurutnya tak terkait dengan kasus Novanto.

"Saya cerita, tidak terkait masalah. Biasa. Silahturahmi kan penting," tuturnya.

Dalam kesempatan tersebut penyidik KPK juga menyampaikan pada Idrus maksud kedatangannya. Idrus mengatakan dirinya menghormati para penyidik KPK yang datang untuk melaksanakan tugasnya.

"Ya teman-teman penyidik masa malam-malam begini kalau bukan tugas capek juga," kata Idrus.

Saat menjenguk Novanto, Idrus mengaku sama sekali tak bercakap dengan Ketua Umum Partai Golkar itu. Sebab, saat itu Novanto sedang tidur. Menurut Idrus, Novanto didampingi istri dan ajudannya.

(Baca juga : KPK: Kecelakaan Novanto Tak akan Hambat Proses Penanganan Kasus e-KTP)

"Karena kurang sehat tidak mungkin saya bangunkan," katanya.

Berdasarkan keterangan pengacara Setya Novanto, Fredrich Yunadi, kecelakaan tersebut terjadi sekitar Pukul 19.00 WIB. Fredrich menjelaskan, Novanto bersama ajudannya menaiki mobil jenis Fortuner.

Menurutnya kecelakaan tersebut terjadi tak jauh dari rumah sakit tempat Novanto dirawat.

Pada malam yang sama, KPK menetapkan Setya Novanto masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO). Dengan kata lain, Novanto berstatus buron alias orang yang sedang dicari atas pengusutan suatu perkara pidana.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Diresmikan Presiden Jokowi, IDTH Jadi Laboratorium Pengujian Perangkat Digital Terbesar dan Terlengkap Se-Asia Tenggara

Diresmikan Presiden Jokowi, IDTH Jadi Laboratorium Pengujian Perangkat Digital Terbesar dan Terlengkap Se-Asia Tenggara

Nasional
Hujan Lebat yang Bawa Material Vulkanis Gunung Marapi Perparah Banjir di Sebagian Sumbar

Hujan Lebat yang Bawa Material Vulkanis Gunung Marapi Perparah Banjir di Sebagian Sumbar

Nasional
Pemerintah Saudi Tambah Layanan 'Fast Track' Jemaah Haji Indonesia

Pemerintah Saudi Tambah Layanan "Fast Track" Jemaah Haji Indonesia

Nasional
Banjir Luluh Lantakkan Sebagian Sumatera Barat, Lebih dari 40 Orang Tewas

Banjir Luluh Lantakkan Sebagian Sumatera Barat, Lebih dari 40 Orang Tewas

Nasional
Berkaca Kecelakaan di Ciater, Polisi Imbau Masyarakat Cek Dulu Izin dan Kondisi Bus Pariwisata

Berkaca Kecelakaan di Ciater, Polisi Imbau Masyarakat Cek Dulu Izin dan Kondisi Bus Pariwisata

Nasional
Dugaan SYL Memeras Anak Buah dan Upaya KPK Hadirkan 3 Dirjen Kementan Jadi Saksi

Dugaan SYL Memeras Anak Buah dan Upaya KPK Hadirkan 3 Dirjen Kementan Jadi Saksi

Nasional
Jokowi Santap Nasi Goreng dan Sapa Warga di Sultra

Jokowi Santap Nasi Goreng dan Sapa Warga di Sultra

Nasional
Prabowo Klaim Serasa Kubu 'Petahana' saat Pilpres dan Terbantu Gibran

Prabowo Klaim Serasa Kubu "Petahana" saat Pilpres dan Terbantu Gibran

Nasional
Prabowo Mengaku Diuntungkan 'Efek Jokowi' dalam Menangkan Pilpres

Prabowo Mengaku Diuntungkan "Efek Jokowi" dalam Menangkan Pilpres

Nasional
Bantah Menang Pilpres Akibat Bansos, Prabowo: Tuduhan Kosong

Bantah Menang Pilpres Akibat Bansos, Prabowo: Tuduhan Kosong

Nasional
[POPULER NASIONAL] Reaksi Usai Prabowo Tak Mau Pemerintahannya Diganggu | Auditor BPK Minta 'Uang Pelicin' ke Kementan

[POPULER NASIONAL] Reaksi Usai Prabowo Tak Mau Pemerintahannya Diganggu | Auditor BPK Minta "Uang Pelicin" ke Kementan

Nasional
Sejarah Hari Buku Nasional

Sejarah Hari Buku Nasional

Nasional
Tanggal 15 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 15 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
UPDATE BNPB: 19 Orang Meninggal akibat Banjir Bandang di Agam Sumbar

UPDATE BNPB: 19 Orang Meninggal akibat Banjir Bandang di Agam Sumbar

Nasional
KNKT Investigasi Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang, Fokus pada Kelayakan Kendaraan

KNKT Investigasi Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang, Fokus pada Kelayakan Kendaraan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com