Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2 Orang Mencurigakan di Lokasi Kebakaran Polres Dharmasraya Tewas Ditembak

Kompas.com - 12/11/2017, 09:41 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Polisi menembak dua orang mencurigakan di sekitar Polres Dharmasraya, Sumatera Barat, yang terbakar. Dua orang tersebut diketahui membawa busur panah saat petugas tengah memadamkan kobaran api.

"Dua orang tersebut melakukan perlawanan dengan melepaskan beberapa busur (anak) panah ke arah petugas," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Rikwanto saat dikonfirmasi, Minggu (12/11/2017).

Petugas kemudian melepaskan tembakan peringatan ke udara. Namun, kedua orang mencurigakan itu masih melakukan perlawanan.

Rikwanto mengatakan, polisi kemudian melakukan tindakan tegas dan mengarahkan tembakan kepada kedua orang tersebut.

"Sehingga mengakibatkan kedua orang tersebut meninggal dunia," kata Rikwanto.

Baca juga: Polres Dharmasraya Kebakaran, Polisi Curigai 2 Orang Pembawa Panah

Dari keduanya, polisi mengamankan busur panah, delapan anak panah, dua buah sangkur, sebilah pisau kecil, sarung tangan hitam, dan selembar kertas yang berisikan pesan Jihad dari "Saudara Kalian ABU 'AZzam Al Khorbily 21 Safar 1439 H di Bumi Allah".

Namun, belum dapat dipastikan apakah kedua orang itu terlibat dalam terjadinya kebakaran di markas Polres Dharmasraya.

"Sedang didalami apakah ada hubungan antara kebakaran dan teroris yang tertembak," kata Rikwanto.

Kebakaran tersebut diketahui petugas piket Polres Dharmasraya pada Minggu dini hari sekitar pukul 02.45.

Mereka mencoba memadamkan api sambil berteriak mencari pertolongan. Beberapa saat kemudian, petugas pemadam kebakaran datang dan berupaya memadamkan api. Saat itulah salah satu petugas melihat ada dua orang mencurigakan yang membawa busur panah.

Kompas TV Saksi mata mengatakan, api diduga berasal dari salah satu rumah warga.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com