Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gerindra Pecat Wakil Ketua DPRD Bali yang Diduga Jadi Bandar Besar Narkoba

Kompas.com - 08/11/2017, 17:05 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Gerindra memutuskan untuk memecat kadernya Jro Komang Gede Swastika atau Mang Jangol yang merupakan wakil ketua DPRD Bali. Dia diduga sebagai bandar besar narkoba di Bali

Polisi telah menetapkan Mang Jangol sebagai tersangka dan masuk dalam daftar pencarian orang (DPO). Hingga kini, Mang Jangol belum mau menyerahkan diri kepada polisi.

"Keputusan (pemberhentian) kami bikin hari ini," ujar Ketua Bidang Advokasi DPP Partai Gerindra Habiburokhman di Kantor DPP Gerindra, Jakarta, Rabu (8/11/2017).

Keputusan itu, tutur dia, diambil usai Sidang Majelis Kehormatan Partai Gerindra yang digelar di Kantor DPP Gerindra yang beralamat di Jalan RM Harsono, Jakarta Selatan.

Baca juga : Wakil Ketua DPRD Bali Punya Ruangan Khusus Narkoba di Rumahnya

Menurut Habiburokhman, informasi dari Kepolisian Bali terkait keterlibatan Mang Jangol dalam kasus narkoba sudah valid. Hal itu cukup untuk majelis kehormatan mengambil keputusan untuk memberhentikan sebagai kader.

Pemberhentian sebagai kader meliputi pemberhentian sebagai anggota partai, pengurus partai, dan sebagai anggota DPRD Bali

"Teknisnya, kami nanti suratnya akan menyusul tetapi keputusan kurang lebih seperti itu," kata Habiburokhman.

Baca juga : Kapolresta Denpasar Sebut Wakil Ketua DPRD Bali Bandar Besar Narkoba

Sebelumnya, Satnarkoba Polresta Denpasar menggerebek kediaman Mang Jangol di Jalan Pulau Batanta 70, Denpasar, Sabtu (4/11/2017). Penggerebekan dilakukan setelah sehari sebelumnya polisi menangkap seorang pemakai sekaligus pengedar sabu bernama Gede Juniarta.

Dari kediaman Mang Jangol, polisi berhasil menyita barang bukti berupa puluhan paket Sabu, senjata api, senjata tajam, dan uang tunai belasan juta rupiah. Selain itu, mereka menemukan daftar jual beli sabu.

Namun, saat penggrebekan, Mang Jangol berhasil kabur melalui jendela kamar pribadi yang terletak di lantai dua rumah tersebut. Hingga kini dia menjadi DPO Polisi.

Kompas TV Jro Komang Gede Swastika berhasil melarikan diri saat digrebek

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com