JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Roy Suryo mengatakan hingga saat ini partainya belum pernah mendeklarasikan putra sulung sang ketua umum, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai capres atau cawapres.
Hal itu disampaikan Roy menanggapi deklarasi Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar dan AHY sebagai pasangan capres dan cawapres oleh kelompok Pro-1.
"Itu semua adalah wacana, semua adalah usulan. Kami berterimakasih dengan usulan tersebut, dan kami apresiasi keinginan itu," kata Roy di Cikini, Jakarta, Sabtu (4/11/2017).
Namun demikian, ia mengatakan AHY perlu diberi kesempatan untuk menempa dirinya menjadi calon pemimpin yang diinginkan rakyat, sehingga tak perlu dipaksa untuk tampil.
Ia mengatakan Demokrat juga belum memproyeksikan di mana potensi kepemimpinan AHY akan direalisasikan.
Baca juga : Ini Alasan Kelompok Pro-1 Dukung Cak Imin-AHY pada Pilpres 2019
"Mas AHY biarkanlah juga menjaring masukan dari masyarakat. Seperti juga hari ini sekali lagi, dia ada di Sumatera, mendapatkan tempaan ilmu, tempaan kajian, tempaan permasalahan yang ada di Indonesi. Dan kemudian mencoba bersama rakyat mencari solusi," lanjut dia.
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar dan Direktur Eksekutif Yudhoyono Institute, Agus Harimurti Yudhoyono didukung maju di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 mendatang.
Deklarasi dukungan kepada Cak Imin-AHY untuk Pilpres 2019 tersebut digelar oleh kelompok Pro-1 (Pro-One) di Warung Daun, Jakarta Pusat, Minggu (29/10/2017).
Baca juga : Politik Silaturahim ala AHY Masih di Bawah Bayang-bayang SBY
Ketua Nasional Pro-1 Baihaqi Maisin menilai bahwa kerja pemerintahan Joko Widodo yang hanya fokus pada sektor infrastruktur telah mengorbankan kebutuhan sektor-sektor lain untuk berkembang.
Karenanya, kata dia, harus segera ada evaluasi,baik dari segi kebijakan, kelembagaan maupun kepemimpinan Jokowi.
"Maka untuk 2019-2024 kami memiliki aspirasi baru untuk calon pemimpin. Aspirasi ini merupakan harapan kami atas perubahan dan penyegaran kepemimpinan di republik ini," kata Baihaqi.