Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Perbedaan Prabowo-AHY Menurut Fadli Zon

Kompas.com - 01/11/2017, 12:34 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Fadli Zon tak melihat ada hal baru dari safari politik Agus Harimurti Yudhoyono, termasuk pertemuan Agus dengan Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto, Selasa (31/10/2017) sore.

Menurut dia, tak ada topik khusus yang dibicarakan dalam pertemuan itu.

"Saya kira baik-baik saja. Kami juga melakukan hal-hal yang sama. Pak Prabowo juga datang dengan tokoh-tokoh yang lain atau tokoh-tokoh lain juga datang ke Pak Prabowo. Bukan hal baru," kata Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu.

(Baca juga: AHY Temui Prabowo, Demokrat Bantah Bahas Pilpres)

Saat ditanyakan apakah pertemuan tersebut membahas Pemilu 2019, Fadli menilai, masih terlalu dini untuk sampai pada pembahasan itu.

Termasuk kemungkinan Prabowo dan Agus berpasangan di Pilpres 2019.

Meski sama-sama berlatar belakang militer, Fadli menilai, ada perbedaan antara Prabowo dan Agus, misalnya modal politik dan sosial.

Wakil Ketua DPR itu menambahkan, Prabowo sudah memiliki pengalaman politik dan sosial yang cukup panjang.

"Saya kira pemimpin itu tidak bisa dikarbit. Pasti harus melalui proses, tantangan, ujian, dan sebagainya. Enggak bisa ujug-ujug," ujarnya.

(Baca juga: Gerindra: Pertemuan AHY dan Prabowo Bahas Kerja Sama Politik ke Depan)

Agus, putra sulung presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), menemui Prabowo pada Selasa. Pertemuan itu dilakukan di kediaman Prabowo di Kertanegara, Jakarta Selatan.

"Tadi sore dari pukul 17.00 sampai 18.30. AHY dan Pak Prabowo cukup lama bertukar pikiran mengenai geopolitik internasional dan hubungannya dengan Indonesia," ujar Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat Rachland Nashidik saat dikonfirmasi, Selasa malam.

Menurut Rachland, pertemuan tersebut merupakan rangkaian tak terpisahkan dari pertemuan silahturahim Agus dengan sejumlah tokoh, seperti Presiden Joko Widodo, Wakil Presiden Jusuf Kalla, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, hingga mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Dalam pertemuan itu, selain didampingi Rachland, Agus juga ditemani politisi Partai Demokrat, yakni Rico Rustombi, Andi Arief, dan Husni Thamrin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Bilang Demokrasi Tidak Mudah, tetapi Paling Dikehendaki Rakyat

Prabowo Bilang Demokrasi Tidak Mudah, tetapi Paling Dikehendaki Rakyat

Nasional
Menko Polhukam Sebut Pengamanan Rangkaian Paskah Dilakukan Terbuka dan Tertutup

Menko Polhukam Sebut Pengamanan Rangkaian Paskah Dilakukan Terbuka dan Tertutup

Nasional
Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Nasional
Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Nasional
KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

Nasional
Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Nasional
Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Nasional
Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Nasional
Pakar Hukum Dorong Percepatan 'Recovery Asset' dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Pakar Hukum Dorong Percepatan "Recovery Asset" dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Nasional
Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Nasional
Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Nasional
Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Nasional
TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

Nasional
Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Nasional
Pakar Hukum Duga Ada 'Orang Kuat' Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Pakar Hukum Duga Ada "Orang Kuat" Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com