JAKARTA, KOMPAS.com — Partai Golkar terbuka untuk melakukan mediasi dengan kader Partai Solidaritas Indonesia, Dyan Kemala Arrizzqi, yang dipolisikan dan menjadi tersangka karena menyebarkan meme Setya Novanto.
Hal itu diungkapkan Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily ketika ditemui di kantor Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC), Jakarta, Kamis (2/11/2017).
"Silakan (Dyan) datang ke Pak Setya Novanto dan mungkin kalau perlu minta maaf, minta maaf begitu. Sesuatu yang mungkin saja dilakukan," kata Ace.
Apalagi, kata Ace, Novanto adalah orang baik yang terbuka menerima permintaan maaf siapa pun pihak yang menyakitinya. Meski ia tidak menjamin, laporan akan dicabut dengan Dyan meminta maaf.
Baca juga : Kala Meme Setya Novanto Berujung Pidana
"Saya yakin Pak Setya Novanto orang baiklah. Beliau sangat terbuka terhadap pihak-pihak yang sekalipun menyakiti," kata dia.
Ace juga mengatakan belum tahu pasti sikap Novanto terkait dengan kasus ini. Ia hanya yakin, sikap pengacara hukum Novanto itu juga mencerminkan pimpinannya di Golkar tersebut.
"Saya belum tahu, tapi mungkin sikap pengacara atau kuasa hukumnya mencerminkan sifat Pak Setya Novanto," ujar dia.
Diketahui, saat ini Dyan yang ditangkap karena menyebarkan meme Setya Novanto sudah dilepas pihak kepolisian.
Baca juga: Golkar: Tak Baik Indonesia Hidup di Tengah Banyak Meme
Polisi menangkap penyebar meme wajah Setya Novanto saat mengenakan masker alat bantu tidur (continuous positive airway pressure) di Rumah Sakit Premier Jatinegara, Jakarta.
Polisi saat ini masih memburu pembuat dan penyebar meme Setya Novanto lainnya.
Meme tentang Novanto beredar di media sosial setelah putusan praperadilan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan membebaskan Novanto dari penetapan tersangka oleh KPK. Novanto sempat terjerat kasus dugaan korupsi proyek e-KTP.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.