Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Politisi PKS: Jika Terjadi Tsunami Politik, Nasib Jokowi Bisa seperti Ahok

Kompas.com - 02/11/2017, 18:53 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Bidang Politik DPP PKS Pipin Sopian menilai, Presiden Joko Widodo bisa bernasib sama dengan mantan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, yakni tidak terpilih lagi untuk periode kedua pemerintahan.

Hal tersebut disampaikan Pipin dalam acara rilis Survei Populi Center yang mengangkat tema "3 Tahun Indonesia Sentris: Penilaian dari Rakyat" di Kantor Populi Center, Slipi, Jakarta Barat, Kamis (2/11/2017).

Menurut dia, Jokowi bisa saja bernasib seperti Ahok apabila terjadi tsunami politik menjelang pemilu mendatang.

(Baca juga : Survei Populi Center: 62 Persen Responden Puas atas Kinerja Jokowi-JK)

Dia menyinggung hasil survei Populi Center soal kepuasan publik atas kinerja Jokowi-Jusuf Kalla. Hasil survei, sebanyak 62 persen responden merasa puas.

Ahok dulu, menurut dia, juga mendapat tingkat kepuasan publik yang tinggi. Namun, karena terjadi tsunami politik, masyarakat tidak memilih Ahok, melainkan calon lainnya dalam Pilkada DKI 2017.

"Jadi kasusnya Ahok kemarin menunjukkan, meskipun masyarakat Jakarta puas,  masyarakat Jakarta lebih memilih yang lain, Anies-Sandi. Hal ini juga bisa terjadi pada pemerintahan Jokowi-JK," katanya.

"Kami melihat ke depan yang harus dilakukan pemerintah Jokowi-JK jangan sampai terjadi polemik, kemudian terjadi tsunami politik, disebabkan hal-hal kecil," tambah Pipin.

(Baca juga : Survei 10 Menteri Jokowi, Siapa yang Dianggap Paling Berprestasi?)

Pipin melihat, kini sudah ada polemik yang muncul, misalnya penerbitan Perppu Ormas yang sudah menjadi undang-undang.

"Bagi PKS kami menolak, bagaimana mungkin suatu undang-undang dengan pasal yang bertentangan dengan undang-undang dasar itu disahkan oleh DPR, diajukan oleh Presiden," ujar Pipin.

Kemudian, dia menyinggung soal kisruh antara TNI-Polri dalam hal pembelian senjata.

"Yang dirugikan masyarakat. Bayangkan kalau yang menjadi kisruh itu berantem antara TNI-Polri secara fisik di tengah-tengah masyarakat, masyarakat takut," ujar Pipin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPK Ancam Pidana Pihak yang Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

KPK Ancam Pidana Pihak yang Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Nasional
195.917 Visa Jemaah Haji Indonesia Sudah Terbit

195.917 Visa Jemaah Haji Indonesia Sudah Terbit

Nasional
Sukseskan Perhelatan 10th World Water Forum, BNPT Adakan Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Objek Vital di Bali

Sukseskan Perhelatan 10th World Water Forum, BNPT Adakan Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Objek Vital di Bali

Nasional
Penyidik KPK Enggan Terima Surat Ketidakhadiran Gus Muhdlor

Penyidik KPK Enggan Terima Surat Ketidakhadiran Gus Muhdlor

Nasional
Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Semua Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air

Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Semua Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air

Nasional
Ketum PGI Tagih Janji SBY dan Jokowi untuk Selesaikan Masalah Papua

Ketum PGI Tagih Janji SBY dan Jokowi untuk Selesaikan Masalah Papua

Nasional
Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Nasional
PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

Nasional
Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Nasional
Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Nasional
Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, 'Push Up'

Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, "Push Up"

Nasional
KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

Nasional
Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Nasional
Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Nasional
KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com