JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro menghadap Presiden Joko Widodo, di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (25/10/2017).
Bambang melapor kepada Jokowi terkait blended finance, di mana pemerintah akan mencari dana dari filantropi untuk pembiayaan sebuah proyek.
"Dengan menggunakan uang yang berasal dari investasi komersial yang dicampur dana filantropis, sehingga membuat proyek yang tadinya mahal bisa ditekan. Kalau ditekan bisa memberi keuntungan, walau tujuannya tetap sosial," kata Bambang, usai bertemu Jokowi.
Bambang mencontohkan, misalnya melalui pengolahan sampah plastik yang juga bagian dari program Sustainable Development Goals dalam rangka menyikapi perubahan iklim global.
Dari program itu, pemerintah bisa mencari donasi dari filantropi yang bergerak di bidang lingkungan hidup.
“Ini bisa dibiayai murni dengan investasi tapi juga bisa dibuat menarik dengan mencampurnya dengan dana donasi. Itu salah satu yang kami sampaikan,” kata Bambang.
Bambang berharap program ini bisa segera diterapkan. Pemerintah tengah menyiapkan aturan khusus yang memungkinan donasi swasta dicampur dengan uang pemerintah.
"Kami akan kawinkan investasi komersial dengan charity dan kemudian kita akan dorong social entrepreneur. Jadi entrepreneur itu tetap dapat untung dan apa yang dilakukan tetap memberikan manfaat sosial,” kata Bambang.
Bambang menambahkan, dalam menjalankan program blended finance ini, pemerintah akan terlebih dahulu mengutamakan filantropi dari dalam negeri meskipun jumlahnya saat ini masih sedikit.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.