Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler: Panglima Gatot Ditolak Masuk Amerika dan Struktur Misterius di Arab Saudi

Kompas.com - 23/10/2017, 06:03 WIB

1. Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo Ditolak Masuk Amerika Serikat

Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo dikabarkan ditolak masuk ke Amerika Serikat oleh Pemerintah AS.

Kabar itu diterima Jenderal TNI Gatot Nurmantyo melalui pemberitahuan penolakan yang disampaikan pihak maskapai Emirates di Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta.

Padahal, Gatot ke Amerika atas undangan Panglima Angkatan Bersenjata Amerika Serikat Jenderal Joseph F Durford, Jr untuk menghadiri Chiefs of Defense Conference on Countering Violent Extremist Organization pada 23-24 Oktober di Washington DC.

Gatot dan delegasi sudah mengantongi visa dari AS untuk hadir dalam acara tersebut.

Baca selengkapnya di sini

Baca juga : Dubes Amerika Minta Maaf Terkait Ditolaknya Jenderal Gatot Nurmantyo Masuk Amerika

 

Struktur misterius di Arab Saudi yang menyerupai gerbang.Google Earth Struktur misterius di Arab Saudi yang menyerupai gerbang.

2. Struktur Misterius di Arab Saudi

Sebuah situs arkeologi yang misterius baru saja ditemukan di sebuah padang lahar, area yang tertutup dengan leleran lahar, di barat Arab Saudi.

Ada sekitar 400 struktur yang diperkirakan berusia ribuan tahun di situs itu.

Salah satu struktur disebut 'gerbang'. Struktur dinamai demikian karena dari udara terlihat seperti gerbang kuno yang sederhana.

Struktur lain yang ditemukan berbentuk menyerupai layang-layang.

Batu-batu ini rendah dengan dinding yang kasar, berjejer dengan panjang yang bervariasi, mulai dari 50 hingga yang paling panjang berukuran hingga 518 meter.

Struktur apakah itu? Baca selengkapnya di sini

Baca juga : Melihat ?Gerbang Batu? Misterius di Arab Saudi lewat Google Earth 

 

Presiden Joko Widodo beserta Ibu Negara Iriana saat berada di dalam kereta, di Stasiun Gambir, Jakarta , Kamis (31/8/2017). Jokowi didampingi Ibu Negara Iriana Jokowi menaiki kereta api VVIP Kepresidenan menuju Sukabumi, Jawa Barat.SETPRES / AGUS SUPARTO Presiden Joko Widodo beserta Ibu Negara Iriana saat berada di dalam kereta, di Stasiun Gambir, Jakarta , Kamis (31/8/2017). Jokowi didampingi Ibu Negara Iriana Jokowi menaiki kereta api VVIP Kepresidenan menuju Sukabumi, Jawa Barat.

3. 10 Capres dengan Elektabilitas Tertinggi Menurut Survei PolMark

Lembaga PolMark Indonesia merilis hasil survei mengenai tokoh yang dipilih publik sebagai calon presiden pada saat ini.

Wawancara untuk survei itu dilakukan pada 9 - 20 September 2017. Mereka yang disurvei adalah warga negara Indonesia yang berdomisili di seluruh Indonesia, dan telah mempunyai hak pilih yakni berusia 17 tahun ke atas atau yang sudah menikah ketika dilakukan survei.

Sampel berasal dari seluruh Provinsi yang terdistribusi secara proporsional berdasarkan besaran jumlah pemilih.

Ada nama Jokowi juga Mahfud MD. Bagaimana urutan elektabilitas mereka? Baca selengkapnya di sini

 

Soegiran Wongsotaroeno (80) atau dipanggil Mbah Wongso (kiri, mengenakan batik) saat berjalan bersama  Songko Hardjosukoyo (99) adik kandung ayahnya yang masih hidup (kanan).KOMPAS.com / Wijaya Kusuma Soegiran Wongsotaroeno (80) atau dipanggil Mbah Wongso (kiri, mengenakan batik) saat berjalan bersama Songko Hardjosukoyo (99) adik kandung ayahnya yang masih hidup (kanan).

4. Akhir Pencarian Mbah Wongso, Warga Suriname Keturunan Jawa

Soegiran Wongsotaroeno atau dipanggil Mbah Wongso Warga Suriname keturunan Jawa seakan tak percaya jika hari bahagia yang sudah lama dinanti-nantikannya telah tiba.

Pria berusia 80 tahun yang lahir dan besar di Suriname itu akhirnya memiliki kesempatan mengunjungi tanah leluhurnya: Pulau Jawa.

Ia bertemu dengan Songko Hardjosukoyo (90), satu-satunya adik lelaki ayahnya yang masih hidup di Kulonprogo, Yogyakarta.

Mbah Wongso menangis haru. Baca kisah selengkapnya di sini

 

Massa pendukung pro-kemerdekaan Catalonia menggelar demo di Barcelona, Spanyol, pada 21 Oktober 2017. Mereka menyerukan pembebasan dua orang pimpinan Catalonia yang ditahan pihak Madrid. AFP PHOTO/LLUIS GENE Massa pendukung pro-kemerdekaan Catalonia menggelar demo di Barcelona, Spanyol, pada 21 Oktober 2017. Mereka menyerukan pembebasan dua orang pimpinan Catalonia yang ditahan pihak Madrid.

5. Spanyol Ambil Alih Pemerintahan Catalonia, Apa yang Sedang dan Akan Terjadi?

Pembubaran pemerintah Catalonia dan pengambilalihan pemerintahan Catalonia oleh Spanyol yang diikuti rencana pemilihan sela bisa jadi menawarkan cara untuk meredakan ketegangan sekarang ini yang begitu gawat.

Namun, betulkah strategi itu bisa menyelesaikan krisis di Catalonia?

Partai sayap kiri CUP telah mengisyaratkan untuk memboikot pemilihan sela wilayah itu. Pihak-pihak pro- kemerdekaan lainnya mungkin akan melakukan hal yang sama.

Protes jalanan besar-besaran terhadap segala bentuk pemerintahan langsung Madrid juga kemungkinan besar akan terjadi.

Bagaimana nasib Catalonia? Baca ulasan lengkapnya di sini

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com