Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Susi Pudjiastuti Ingin Punya Program Televisi Sendiri

Kompas.com - 20/10/2017, 09:51 WIB
Moh. Nadlir

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia, Susi Pudjiastuti "membajak" program televisi Rosi di Kompas TV, Kamis malam (19/10/2017).

"Ini malam gantian saya wawancara Rosiana Silalahi dalam rangka balas dendam acara sebelumnya," kata Susi.

Rosi pun menanggapi pernyataan Susi. Ia menyebut timnya berkomplot dengan Susi, ingin menggantikan dirinya sebagai host acara Rosi.

"Saya tahu tim Rosi sudah berkomplot dengan Ibu. Tapi nama program ini tetaplah Rosi. Jadi mereka tetap harus nurut sama aku, kalau enggak mereka dapat SP3," kata Rosi.

Susi justru mengatakan bahwa ia jauh lebih populer dibandingkan Rosi. Pernyataan Susi ini disambut tawa penonton.

Baca: "Balas Dendam" Menteri Susi Saat Jadi Pembawa Acara di Kompas TV

"Tapi kalau tidak salah, rating pemirsa popularitas kayaknya Menteri KKP nomor satu," kata Susi.

Dengan berkelakar, ia meminta Pimpinan Kompas TV untuk mempertimbangkan, karena bukan tidak mungkin keinginannya untuk memiliki program sendiri akan dikabulkan.

"Kalau aku nanti minta sama direktur, pilih Rosi apa Susi Pudjiastuti. Saya yakin untuk iklan pasti lebih banyak dan lebih mahal Susi Pudjiastuti," ujar Susi. 

"Jadi kalau lo bilang bagus, Aku bisa bikin acara sendiri dong?" tanya Susi.

"Boleh. Itu ada bosku namanya Pak Liliek Oetama?" jawab Rosi.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang juga satu acara dengan Susi dan Rosi juga ikut berkomentar.

"Bagaimana Pak Liliek? Kalau menurut saya sih sebenarnya enggak? Tapi kalau Bapak agak sungkan boleh lah?" kata Ganjar.

Susi pun menyahut pernyataan Ganjar. "Netizen suka sama Susi Pudjiastuti," ujar Susi.

"Kalau bos Kompas TV tergantung pemasukan iklannya. Kalau iklannya naik," ujar Susi yang disambut tepuk tangan penonton.

Kompas TV Menteri Agama Berpuisi: Agama, Konstitusi dan Kita
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com