JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa telah membahas kriteria calon wakil gubernur yang akan mendampinginya pada Pilkada Jawa Timur. Khofifah membahasnya dengan sejumlah kiai sepuh di Jawa Timur.
Khofifah mengungkapkan, tim yang membantunya mencari pendamping untuk Pilkada Jawa Timur dinamai Tim Sembilan. Tim tersebut diisi oleh sejumlah kiai sepuh seperti KH Solahudin Wahid, Kiai Saiful halim, dan lainnya
Menurut dia, tim tersebut menyarankan agar dirinya mencari pendamping berlatar belakang santri nasionalis.
"Intinya adalah kalau mau mencari calon wakil itu diminta oleh para kiai yang santri nasionalis," kata Khofifah di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (17/10/2017).
(Baca juga: Pilkada Jatim, Khofifah Lakukan Pertemuan Tertutup dengan 300 Kiai)
Khofifah mengatakan, saran dari para kiai sepuh tersebut sudah dikomunikasikan kepada seluruh partai yang berencana mengusungnya.
Ketua Umum Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) itu pun mengaku bahwa partai-partai yang mengusungnya sepakat dengan masukan para kiai.
"Saya menyampaikan bahwa kepada partai, izinkan saya meminta pertimbangan dengan para kiai dan para sepuh dulu," ujar Khofifah.
"Tapi mereka (kiai sepuh) menyampaikan, kalau mau memilih wakil dipikirkan bahwa ini jadi aliansi santri nasionalis. Itu bahasa mereka (kiai sepuh)," ucap dia.
(Baca juga: Soal Pilkada Jatim, Khofifah Akan Lapor Jokowi Setelah Urusan Parpol Selesai)
Sekretaris Jenderal DPP Partai Nasdem Johnny G Plate sebelumnya menyatakan, lima partai politik telah sepakat untuk mendukung Khofifah untuk maju sebagai calon gubernur Jatim.
Lima partai politik itu adalah Partai Nasdem, Partai Golkar, Partai Demokrat, Partai Hanura, dan PPP. Saat ini, baru Partai Golkar dan Nasdem yang secara resmi menyampaikan dukungan.
Pasangan calon lain yang akan maju, yakni pasangan Saifullah Yusuf (Gus Ipul) yang saat ini menjabat Wakil Gubernur Jatim dan Abdullah Azwar Anas (Bupati Banyuwangi) yang didukung PDI-P dan PKB.