Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres JK: Menarik, Pilgub Jatim "Head to Head" NU

Kompas.com - 17/10/2017, 17:28 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan, Pemilihan Gubernur Jawa Timur akan menarik karena bakal calon yang akan maju keduanya adalah kader organisasi terbesar di daerah tersebut, yaitu Nahdlatul Ulama (NU).

"Kalau bicara (pilgub) Jatim ini menarik. NU sama NU. Jadi nanti persaingannya betul-betul head to head," kata Wapres di Jakarta, Selasa (17/10/2017), seperti dikutip Antara.

Saat ini calon yang sudah menyatakan untuk maju pilgub, yaitu pasangan Saifullah Yusuf (Gus Ipul) yang saat ini menjabat Wakil Gubernur Jatim dan Abdullah Azwar Anas (Bupati Banyuwangi) yang didukung PDI-P dan PKB.

(baca: Resmi, PDI-P Usung Syaifullah Yusuf-Abdullah Azwar Anas di Pilkada Jatim)

Gus Ipul dan Azwar Anas merupakan kader NU.

Sedangkan saingan keduanya yang digadang oleh Partai Golkar, Khofifah Indar Parawansa saat ini menjabat sebagai Ketua Umum Muslimat NU yang merupakan organisasi perempuan NU.

Khofifah melalui utusannya diketahui telah mendaftar dalam bursa bakal calon gubernur di Golkar.

Namun, hingga saat ini Menteri Sosial itu belum mengajukan surat pengunduran diri dari kabinet.

(baca: Golkar Ungkap Alasan Dukung Khofifah di Pilkada Jatim 2018)

Terkait hal tersebut, Wapres yakin jika Presiden Joko Widodo akan merestui Khofifah keluar dari Kabinet Kerja untuk maju dalam Pilkada Jawa Timur 2018.

"Kalau sudah pasti tentu Presiden akan meloloskan," tambah Wapres.

Wapres mengaku Khofifah sudah sekali berkomunikasi dengannya sejak sebulan lalu terkait rencana pencalonannya sebagai Jatim Satu.

Terkait dukungan Golkar kepada Khofifah, Wapres yang merupakan politisi senior dan pernah menjabat sebagai Ketua Umum Golkar mengaku tidak ingin ikut campur atas pilihan partai berlambang beringin tersebut.

"Serahkan kepada rakyat Jatim untuk memilih sendiri yang terbaik," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com