Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditanya Siapa Pilpres yang Didukung Demokrat, Ibas Jawab, "Woles"

Kompas.com - 17/10/2017, 06:09 WIB
Moh. Nadlir

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Komisi Pemenangan Pemilu DPP Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas santai menanggapi siapa calon yang akan diusung atau didukung partainya pada Pemilihan Presiden 2019.

"Kalau kata anak Jakarta sekarang, 'woles'. Enggak usah jauh-jauh, kita bicara hari ini," kata Ibas, di gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Jakarta, Senin (16/10/2017).

Menurut Ibas, saat ini Partai Demokrat juga masih fokus melakukan pembenahan internal partai dan fokus mengawal pemerintahan.

"Kami juga fokus untuk meningkatkan perjuangan Partai Demokrat itu sendiri, juga membangkitkan semangat kader-kader di daerah," kata Ibas.

(Baca juga: Tanpa SBY, Partai Demokrat Daftar Pemilu 2019 ke KPU RI )

Ibas menegaskan, pada saatnya Partai Demokrat akan mengumumkan siapa calon yang diusung atau didukung pada Pilpres 2019.

"Semua masih mungkin. Apa pun bisa terjadi. Saya mengutip kata-kata SBY, '2019, semua opsi masih terbuka bagi Partai Demokrat'," tutur Ibas.

Ibas menjelaskan, saat ini Partai Demokrat masih fokus agar bisa lolos verifikasi dan dapat mengikuti Pemilu 2019.

Setelah itu, Ibas berharap perolehan suara Partai Demokrat dapat lebih baik ketimbang suara yang didapat pada Pemilu 2014.

"Tentu kami ingin hasil yang lebih baik dari hari ini. Pemilu 2019 masih panjang, kami memikirkan yang terbaik buat bangsa," ujar Ibas.

Kompas TV Warga antusias berpartisipasi mengawal kelancaran pemilu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com