Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jernih Melihat Dunia: Kisah Inspiratif di Sekeliling Kita

Kompas.com - 10/10/2017, 11:00 WIB

KOMPAS.com - Sedikit demi sedikit, lama-lama menjadi bukit. Pepatah ini dipahami betul oleh Moh Zaka (31) dan Agustine Wirastianingsih (31). Suami-istri di Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, itu membuktikan bahwa hal-hal yang dianggap kecil akan memberi manfaat besar.

Kisah inspiratif dari Zaka dan Ningsih itu, serta teladan dari bocah kecil bernama Monica di Yogyakarta, merupakan sejumlah artikel yang dikemas dalam topik "Jernih Melihat Dunia"  di Kompas.com untuk mengingatkan bahwa selalu ada hal-hal baik di balik setiap usaha yang dilakukan.

Melihat harapan, menjernihkan pandangan, dan menghargai perbedaan, itulah tema-tema yang diangkat dalam "Jernih Melihat Dunia". Berikut ini sejumlah artikel inspiratif pada awal Oktober 2017.

Rezeki dari uang logam

Zaka dan Ningsih bersama-sama mengumpulkan uang receh berbagai pecahan sejak 2010. Belum lama ini, keduanya membongkar tabungan itu dan terkumpullah uang kurang lebih  Rp 60 juta.

Uang-uang koin itu terisi pada 10 galon air mineral. Ada galon yang berisi pecahan Rp 100, Rp 200, Rp 500, atau Rp 1.000.

Di rumah kontrakan 3,5 x 4 meter yang ia sewa Rp 800.000 per bulan, Zaka dan Ningsih membongkar sebagian galon tabungannya itu.

"Sebenarnya totalnya ada 12 galon. Tapi yang dibongkar hanya sepuluh galon saja. Total uang logamnya itu ada Rp 60 juta. Sisanya dua galon untuk ditabung lagi," ujar Zaka kepada Kompas.com. Kamis (5/10/2017).

Rezeki nomplok bagi sang tetangga. Sebab, mereka mendapat upah Rp 200.000 hingga Rp 300.000, tergantung dari jumlah hari menghitung uang logam.

Baca kisahnya di artikel "Cerita Zaka-Ningsih, Pasutri yang Menabung Koin hingga Puluhan Juta"

Petugas Dinas Sosial menemukan Purwati (baju merah muda), pedagang kopi keliling yang anaknya diberangkatkan ke Kanada untuk menjadi pembicara di pertemuan WHO.Dinas Sosial DKI Jakarta Petugas Dinas Sosial menemukan Purwati (baju merah muda), pedagang kopi keliling yang anaknya diberangkatkan ke Kanada untuk menjadi pembicara di pertemuan WHO.

Prestasi anak penjual kopi

Purwati tak mengira bahwa putri bungsunya bakal diberangkatkan ke Kanada. Purwati tak tahu Kanada berada di mana. Pedagang kopi keliling di Jakarta itu bahkan selalu menyebutnya dengan 'Cendana' sebelum tahu penyebutan yang benar adalah 'Kanada'.

Nama dan wajah Purwati muncul dalam pemberitaan setelah kisah soal Monica (15), anak yang berhasil dipilih berangkat ke Kanada, nyaris gagal berangkat karena Purwati tak bisa ditemukan untuk diminta tanda tangannya.

Monica mendapat undangan pertemuan The WHO 8th Milestone of Global Campaign for Violence Prevention, di Ottawa, Canada pada 19-20 Oktober 2017. Pertemuan itu akan dihadiri oleh perwakilan anak, pemerintah, NGO (non-governmental organization/lembaga swadaya masayarakat) sedunia.

Tanda tangan Purwati di visa Monica diperlukan agar Monica bisa berangkat.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Nasional
Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Nasional
Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com