Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kesenian Debus dan Pencak Silat Ramaikan HUT ke-72 TNI

Kompas.com - 05/10/2017, 11:25 WIB
Kristian Erdianto

Penulis


BANTEN, KOMPAS.com - Selain parade pasukan dan alat utama sistem persenjataan (alutsista), perayaan Hari Ulang Tahun ke-72 Tentara Nasional Indonesia juga diramaikan oleh pagelaran kesenian debus dan pencak silat.

Sebanyak 1.800 prajurit melakukan demonstrasi kesenian debus dan pencak silat di hadapan Presiden Joko Widodo saat menghadiri upacara peringatan di Dermaga PT Indah Kiat, Cilegon, Banten, Kamis (5/10/2017).

Mereka menunjukkan kekebalan tubuh mereka dari sayatan benda tajam. Bahkan ada seorang prajurit yang menusuk lidahnya menggunakan besi panjang, tanpa merasa kesakitan.

Seluruh prajurit tersebut berasal dari satuan Kopassus, Divisi I Kostrad, Kodam HI/Siliwangi, Korps Marinir, dan TNI AU.

Mereka juga menampilkan seni bela diri pencak silat gabungan dari berbagai jenis pencak silat yang ada di Indonesia, antara lain Merpati Putih, Tapak Suci, Perisai Diri, Pagar Nusa, Pemersatu Hati, Pagar Kencana, Ciung Wanara, Cimande, Panglipur, dan Budi Kaneana.

Pertunjukkan ditutup dengan aksi dua orang prajurit yang mematahkan puluhan beton yang diletakkan secara vertikal.

(Baca juga: HUT TNI, Drama Kolosal Perjuangan Jenderal Sudirman Ditampilkan)

Sebelumnya, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengatakan, perayaan HUT ke-72 TNI Tahun 2017 mengambil tema "Bersama Rakyat TNI Kuat".

Makna yang terkandung adalah kesadaran TNI yang bersumber dari rakyat, berbuat dan bertindak bersama rakyat.

Hal itu, kata Gatot, menjadi modal utama TNI dalam mengawal dan mengamankan kepentingan nasional menuju cita-cita bangsa.

"Kenapa ambil tema itu, karena sejarah telah membuktikan bahwa yang merebut kemerdekaan ini adalah rakyat. Belum ada TNI. Lalu setelah kemerdekaan, pejuang yang merebut kemerdekaan ada yang kembali pada karyanya masing-masing tapi ada juga tinggal di tempat untuk menjaga kemerdekaan dan keamanan rakyat," ujar Gatot, Selasa (3/10/2017).

"TNI tidak pernah berjuang sendiri, selalu bersama dengan rakyat. Maka sentral kekuatan TNI adalah bersama rakyat. Tanpa rakyat, TNI tidak ada apa-apanya," kata dia.

(Baca juga: Antusiasme Warga Berfoto Bersama Kendaraan Tempur Saat HUT ke-72 TNI)

Kompas TV Mantan Panglima TNI, Jenderal Purnawirawan Moeldoko mengingatkan agar TNI selalu bersikap profesional.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com