Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diskusi Jokowi dengan Pecinta Kopi, dari Tantangan hingga Cita-cita...

Kompas.com - 02/10/2017, 09:18 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

Go international

Di satu sisi pemerintah akan mencoba membenahi sektor hulu komoditas kopi, Presiden Jokowi berharap sektor hilirnya sudah siap dalam kompetisi global.

Jokowi ingin pengusaha-pengusaha kopi dalam negeri tidak hanya puas membuka gerai di Indonesia saja, namun seharusnya meloncat ke luar negeri juga.

"Kalau pembelinya antre sampai begitu panjangnya, kenapa enggak cepat-cepat dibuka langsung 1.000 gerai gitu. Cepet-cepetan kita. Atau buka di sini rampung, lalu loncat ke negara dekat-dekat kita dulu," ujar Jokowi.

Jokowi menceritakan bagaimana dirinya terus mendorong putra sulung, Gibran Rakabuming Raka, agar Martabak Kota Baru (Markobar) bisa go international.

"Anak saya yang jualan martabak sudah saya kejar-kejar, jangan cuma jualan di Indonesia saja. Coba loncatlah. Meskipun jualan martabak, tapi harus meloncat. Kan bisa bangun brand martabak internasional," ujar Jokowi.

"Saya kira inovasi-inovasi kayak gini yang nanti ke depannya menjadi peluang besar kita. Jangan malah nanti dipakai (negara) lain," tutur mantan Gubernur DKI Jakarta ini.

(Baca juga: Beli Kopi Susu, Jokowi Apresiasi Pengusaha yang Kembangkan Produk Lokal)

Adapun pemilik usaha kuliner Upnormal, Sarita Sutedja, menyambut baik diskusi dengan Presiden Jokowi semacam itu. Komunikasi itu dinilai memberi motivasi untuk para pengusaha muda Indonesia untuk mengembangkan bisnisnya sembari mengangkat kesejahteraan petani kopi sendiri.

"Saya melihat, Presiden sudah selaras sih dengan keinginan sekaigus tantangan soal pengembangan kopi Indonesia ini. Memang yang perlu dibantu itu petani kopi, kemudian pengusaha kopinya," ujar dia.

Sarita sangat tertarik dengan dorongan Presiden soal pengusaha lokal bisa go international. Ia berharap ada tindak lanjut setelah Presiden berbicara demikian.

"Jujur saja, Upnormal ingin sekali buka gerai di luar negeri dan pas Presiden bicara itu, kami langsung semangat," ucap Sarita.

"Kami berharap setelah ini kami dibantu untuk mendapatkan informasi, apa saja sih yang kami butuhkan jika ingin buka di luar negeri. Sayat-syarat formalnya apa, karena jujur kami butuh itu. Kami harap ada tindak lanjut," ujar dia.

Kompas TV Presiden Joko Widodo menggelar ngopi bersama di Istana Bogor, Jawa Barat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Buron Paling Dicari, Chaowalit Thongduang, Bikin Rakyat Thailand Tak Percaya Polisi

Buron Paling Dicari, Chaowalit Thongduang, Bikin Rakyat Thailand Tak Percaya Polisi

Nasional
Pilih Kabur ke Aceh, Chaowalit Buron Nomor 1 Thailand Merasa Mirip Orang Indonesia

Pilih Kabur ke Aceh, Chaowalit Buron Nomor 1 Thailand Merasa Mirip Orang Indonesia

Nasional
37 Warga Makassar yang Ditangkap karena Visa Haji Palsu Ditahan, 3 Diperiksa Kejaksaan

37 Warga Makassar yang Ditangkap karena Visa Haji Palsu Ditahan, 3 Diperiksa Kejaksaan

Nasional
Polisi Periksa 8 WNI Usai Tangkap Chaowalit Si Buron Nomor 1 Thailand, dari Ojol hingga Agen Sewa Kapal

Polisi Periksa 8 WNI Usai Tangkap Chaowalit Si Buron Nomor 1 Thailand, dari Ojol hingga Agen Sewa Kapal

Nasional
7 Bulan Kabur ke Indonesia, Buronan Thailand Nyamar jadi Warga Aceh dan Bikin KTP Palsu

7 Bulan Kabur ke Indonesia, Buronan Thailand Nyamar jadi Warga Aceh dan Bikin KTP Palsu

Nasional
Tak Setuju Perpanjangan Bansos Disebut Cawe-cawe, Dasco: Kecurigaan Tak Beralasan

Tak Setuju Perpanjangan Bansos Disebut Cawe-cawe, Dasco: Kecurigaan Tak Beralasan

Nasional
Tapera Dikhawatirkan Jadi Ladang Korupsi seperti Jiwasraya dan Asabri

Tapera Dikhawatirkan Jadi Ladang Korupsi seperti Jiwasraya dan Asabri

Nasional
Permintaan Otoritas Thailand, Chaowalit Si Buron Nomor 1 Tak Ditampilkan Saat Jumpa Pers

Permintaan Otoritas Thailand, Chaowalit Si Buron Nomor 1 Tak Ditampilkan Saat Jumpa Pers

Nasional
Soal Izin Usaha Tambang untuk Ormas, Menteri LHK: Mereka kan Punya Sayap Bisnis

Soal Izin Usaha Tambang untuk Ormas, Menteri LHK: Mereka kan Punya Sayap Bisnis

Nasional
Bantah Bagi-bagi Kue dengan Izinkan Ormas Kelola Pertambangan, Menteri LHK: Ayo Lihat Dasarnya...

Bantah Bagi-bagi Kue dengan Izinkan Ormas Kelola Pertambangan, Menteri LHK: Ayo Lihat Dasarnya...

Nasional
Kewenangan Polri Blokir-Batasi Akses Internet Dianggap Langgar Hak Mendapat Informasi

Kewenangan Polri Blokir-Batasi Akses Internet Dianggap Langgar Hak Mendapat Informasi

Nasional
Jokowi Terima Kunjungan Menteri Iklim Norwegia di Istana, Bahas Masalah Sawit hingga Aksi Iklim

Jokowi Terima Kunjungan Menteri Iklim Norwegia di Istana, Bahas Masalah Sawit hingga Aksi Iklim

Nasional
Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Diisi Petinggi Gerindra, Dasco: Itu Hak Presiden Terpilih

Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Diisi Petinggi Gerindra, Dasco: Itu Hak Presiden Terpilih

Nasional
Pertiwi Pertamina Dorong Gaya Hidup Berkelanjutan dan Kesejahteraan Holistik Pekerja Pertamina

Pertiwi Pertamina Dorong Gaya Hidup Berkelanjutan dan Kesejahteraan Holistik Pekerja Pertamina

Nasional
Fraksi PDI-P Usul Pasal TNI Bisa Pensiun Usia 65 Tahun Dikaji Ulang

Fraksi PDI-P Usul Pasal TNI Bisa Pensiun Usia 65 Tahun Dikaji Ulang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com