Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PAN Minta Kementerian Agama Tak Lepas Tangan dalam Kasus First Travel

Kompas.com - 28/09/2017, 21:48 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP yang juga Sekretaris Fraksi Partai Amanat Nasional Yandri Susanto meminta pemerintah tak lepas tangan dalam kasus First Travel.

Menurut dia, pemerintah ikut bertanggung jawab karena memberikan izin operasional kepada First Travel.

"Kami meminta pemerintah tidak lepas tangan karena pemerintah yang memberikan izin kepada First Travel. Kan alamatnya jelas, kegiatan jelas, kenapa pengawasan yang dilakukan Kemenag (Kementerian Agama) ini yang lolos?" kata Yandri, seusai audiensi dengan korban First Travel di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (28/9/2017).

Ia mengatakan, seharusnya sejak awal Kemenag memeriksa skema pembayaran umrah First Travel yang murah karena hal ini mencurigakan.

Baca: Skema Ponzi, dari First Travel hingga Penipuan "Wedding Organizer"

Melalui pengawasan ini, Kemenag bisa mencabut izin First Travel sebelum banyak yang menjadi korban.

Menurut dia, banyak cara yang bisa dilakukan Kemenag untuk memberikan solusi kepada jemaah umrah First Travel yang gagal berangkat.

Pertama, Yandri menyarankan Kemenag menelusuri seluruh uang dan aset yang masih dimiliki First Travel.

Ia yakin hal itu bisa dilakukan dengan memanfaatkan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).

Baca: Kuasa Hukum Korban First Travel Bakal Gugat Kemenag

Menurut Yandri, tak mungkin PPATK tidak bisa melacak uang milik First Travel yang masih tersisa.

"Saya meyakini uang First Travel itu masih ada, minta PPATK untuk menyisir. Selama ini pemerintah lepas tangan," lanjut dia.

Kompas TV Penyidik Bareskrim Polri hari ini (27/9), menjadwalkan memeriksa selebritas Syahrini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Nasional
Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Nasional
Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com