Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BNPB Puji Respons Masyarakat Bali Hadapi Erupsi Gunung Agung

Kompas.com - 25/09/2017, 22:48 WIB
Moh. Nadlir

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Pusat Data dan Informasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho memuji masyarakat Bali, khususnya penduduk di dekat Gunung Agung terkait respons mereka menghadapi bencana.

"Modal sosial dan gotong royong masyarakat Bali sangat luar biasa," kata Sutopo di kantor BNPB, Jakarta, Senin (25/9/2017).

Menurut Sutopo, masyarakat Bali memaknai letusan Gunung Agung sebagai sebuah hajatan dari Sang Gunung. Mereka percaya bahwa ini saatnya mereka harus menyingkir sejenak dari kawasan sekitar gunung.

"Masyarakat memaknai letusan Gunung Agung sedang punya gawe sehingga menyingkir sesaat," kata dia.

Tak hanya itu, konsep "sister village" juga diterapkan masyarakat Bali. Konsep ini dilakukan ketika status Gunung Agung dinaikkan menjadi awas.

Ribuan masyarakat langsung mengungsi dan menempati titik-titik pengusung yang disiapkan pemerintah, maupun swadaya masyarakat.

(Baca juga: Penduduk Diimbau Mengungsi, Ini Bahaya Awan Panas Gunung Agung)

Tanpa diminta, masyarakat yang tidak terdampak erupsi Gunung Agung memberikan bantuan secara sukarela. Bantuan itu antara lain, tempat pengungsian, tempat ternak, bantuan permakanan, dapur umum dan lainnya.

"Apresiasi masyarakat Bali sekitar Gunung Agung. Saat dinaikkan statusnya awas mereka melakukan evakuasi mandiri. Biasanya kami evakuasi masyarakat sulit sekali," kata Sutopo.

Apa yang diterapkan masyarakat Bali, kata Sutopo, mirip dengan apa yang dilakukan masyarakat Jepang ketika terjadi bencana alam.

"Ini suatu hal yang membanggakan, hampir mirip di Jepang. Di Jepang 80 persen masyarakatnya ketika terjadi bencana mereka mencukupi kebutuhannya sendiri," kata Sutopo.

"Masyarakat mencukupi kebutuhan sendiri selama 72 jam atau tiga hari hari. Bantuan pemerintah pasti datang tapi memerlukan waktu. Nah ini terjadi di Bali," ucap dia.

Sutopo menambahkan, konsep sister village atau desa bersaudara adalah program penanggulangan bencana berbasis komunitas yang telah diterapkan di sekitar Gunung Merapi Jawa Tengah, Gunung Kelud Jawa Timur dan Gunung Agung Bali.

"Konsep ini kerja sama antardesa yang rawan bencana erupsi sebagai asal pengungsi dengan asal desa di luar kawasan rawan bencana atau terkena dampak erupsi sebagai tempat penampungan," tutur Sutopo.

Kompas TV BNPB mengimbau masyarakat tidak menyebarkan berita atau informasi bohong terkait status Gunung Agung
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Nasional
Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Nasional
Menag Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji: Semua Baik

Menag Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji: Semua Baik

Nasional
Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet di Pilkada DKI Jakarta

Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet di Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Nasional
Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Nasional
Utak-Atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Utak-Atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Nasional
Gibran Lebih Punya 'Bargaining' Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Gibran Lebih Punya "Bargaining" Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Nasional
'Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran'

"Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran"

Nasional
Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

Nasional
Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com