Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Saya Juga Ingin Pasang Foto Aneh-aneh, tapi Nanti Dibilang Narsis

Kompas.com - 20/09/2017, 11:49 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo rupanya ingin lebih ekspresif menggunakan akun media sosialnya. Namun, kenyataannya tidak bisa.

Hal tersebut diungkapkannya saat berpidato di acara talkshow ekonomi bertajuk "Ekonomi Baru di Dunia Digital" di Plennary Hall Jakarta Convention Center, Senayan pada Rabu (20/9/2017).

"Saya kadang-kadang juga pingin pasang foto yang aneh-aneh gitu. Tapi nanti ada yang bilang, Presidennya narsis. Jadi memang saya batasi," ujar Jokowi.

"Memang Presiden itu ada batasan-batasan. Itu yang kadang saya enggak senang. Kalau orang lain ada acara foto-foto asik bisa dikeluarin, saya enggak bisa," lanjut dia.

(baca: Pengunggah Foto Editan Jokowi-Megawati Minta Maaf)

Paling-paling, Jokowi hanya mengunggah ketika kunjungan kerja ke tempat-tempat yang indah di penjuru Indonesia.

"Pas ke Raja Ampat masih bisa. Labuan Bajo juga bisa. Foto-foto di tempat yang indah masih bisa keluar. Tapi foto acara aneh-aneh enggak bisa dikeluarkan," ujar dia.

Video-video jenaka pun masih bisa diunggahnya di media sosial.

(baca: Para Perempuan, Mau Dapat Sepeda dari Jokowi? Ikuti Kuis Ini!)

Jokowi melanjutkan, apa yang dia rasakan adalah fenomena yang juga terjadi di masyarakat. Zaman sekarang, perilaku orang berubah dibandingkan sebelumnya.

Orang-orang seringkali mengunggah apa yang ia lakukan, bahkan apa yang ia makan, ke akun media sosialnya.

"Media sosial mengakibatkan perubahan dari konsumsi barang ke konsumsi pengalaman," ujar Jokowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Nasional
Utak-Atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Utak-Atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Nasional
Gibran Lebih Punya 'Bargaining' Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Gibran Lebih Punya "Bargaining" Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Nasional
'Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran'

"Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran"

Nasional
Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

Nasional
Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Nasional
Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com