Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sumarsih: Pemerintah Menunggu Keluarga Korban Meninggal Satu per Satu

Kompas.com - 19/09/2017, 16:34 WIB
Estu Suryowati

Penulis

Kompas TV Aksi Tabur Bunga Warnai Peringatan Tragedi 12 Mei 1998

Janji-janji Presiden

Lewat pernyataan di media maupun hasil pertemuan audiensi langsung, Presiden hanya bisa memberikan janji-janji tanpa realisasi.

Mulai dari Presiden BJ Habibie, kata Sumarsih, dalam rangka penindakan kasus Semanggi, Habibie menyatakan berjanji akan melakukan pengusutan yang adil, transparan, dan tuntas dengan menegakkan prinsip kepastian dan kesamaan hukum.

"Saya tanggal 7 Mei tahun ini menaih janji Pak Habibie, di TPU Pondok Rangon. Beliau lantas meminta agar disampaikan surat ke Presiden Jokowi. Tapi, sekian bulan tidak ada perkembangan apa-apa," katanya.

Pada masa SBY, kata Sumarsih, empat mahasiswa yang tertembak dalam tragedi Trisakti diberikan Bintang Pratama. SBY saat bertemu dengan keluarga korban dan Kontras juga menyampaikan bahwa hukum harus ditegakkan, kasus TSS diselesaikan melalui pengadilan HAM ad hoc.

(Baca: Habibie Akan Bawa Pesan Keluarga Korban Mei 1998 kepada Jokowi)

Kemudian di periode keduanya, SBY membentuk tim penyelesaian kasus-kasus pelanggaran HAM berat masa lalu.

"Tapi tidak ada hasilnya apa-apa," kata Sumarsih.

Bahkan Wantimpres bidang hukum kala itu Albert Hasibuan yang ditugaskan sebagai Ketua KPP HAM Trisakti, Semanggi I dan Semanggi II pun tidak memberikan hasil. Ketidakpastian berlanjut di masa Joko Widodo.

Awalnya, kata Sumarsih, dia bersemangat karena Jokowi dalam kampanyenya berkomitmen untuk menyelesaikan kasus-kasus pelanggaran HAM berat termasuk TSS, serta berjanji menghapus impunitas.

Namun, dalam perkembangannya yang ia sayangkan Jokowi justru mengangkat Wiranto sebagai Menkopolhukam.

"Mengangkat orang yang diduga bertanggungjawab dalam TSS, yaitu Wiranto menjadi Menkopolhukam, lalu membentuk Dewan Kerukunan Nasional. Keduanya diarahkan ke penyelesaian non-yudisial," ucap Sumarsih.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

KPK Ungkap Awal Mula Dugaan Korupsi Bansos Presiden Terbongkar

KPK Ungkap Awal Mula Dugaan Korupsi Bansos Presiden Terbongkar

Nasional
Akui Di-bully karena Izin Tambang, PBNU: Enggak Apa-apa, 'Jer Basuki Mawa Beyo'

Akui Di-bully karena Izin Tambang, PBNU: Enggak Apa-apa, "Jer Basuki Mawa Beyo"

Nasional
KPU Minta Pemda Fasilitasi Pemilih yang Baru Berusia 17 Tahun pada Pilkada 2024

KPU Minta Pemda Fasilitasi Pemilih yang Baru Berusia 17 Tahun pada Pilkada 2024

Nasional
PKS Usung Anies-Sohibul untuk Pilkada Jakarta, Wasekjen PKB: Blunder...

PKS Usung Anies-Sohibul untuk Pilkada Jakarta, Wasekjen PKB: Blunder...

Nasional
DPR Desak PPATK Bongkar Pihak Eksekutif-Yudikatif yang Main Judi 'Online'

DPR Desak PPATK Bongkar Pihak Eksekutif-Yudikatif yang Main Judi "Online"

Nasional
Wapres Ma'ruf Amin Dorong Hilirisasi Rempah Nasional

Wapres Ma'ruf Amin Dorong Hilirisasi Rempah Nasional

Nasional
Ketum KIM Segera Gelar Pertemuan Bahas Pilkada 2024

Ketum KIM Segera Gelar Pertemuan Bahas Pilkada 2024

Nasional
Pusat Data Nasional Diretas, Pemerintah Dinilai Kurang Peduli Keamanan Siber

Pusat Data Nasional Diretas, Pemerintah Dinilai Kurang Peduli Keamanan Siber

Nasional
Soal Isu Jadi Menlu Prabowo, Meutya Hafid: Hak Prerogatif Presiden Terpilih

Soal Isu Jadi Menlu Prabowo, Meutya Hafid: Hak Prerogatif Presiden Terpilih

Nasional
Benarkan Data Bais Diretas, Kapuspen: Server Dinonaktifkan untuk Penyelidikan

Benarkan Data Bais Diretas, Kapuspen: Server Dinonaktifkan untuk Penyelidikan

Nasional
1.000 Anggota Legislatif Main Judi Online, PPATK: Agregat Deposit Sampai Rp 25 Miliar

1.000 Anggota Legislatif Main Judi Online, PPATK: Agregat Deposit Sampai Rp 25 Miliar

Nasional
Kembali Satu Kubu di Pilkada Jakarta 2024, PKS dan Anies Dianggap Saling Ketergantungan

Kembali Satu Kubu di Pilkada Jakarta 2024, PKS dan Anies Dianggap Saling Ketergantungan

Nasional
PDI-P Gabung, Koalisi Anies Disebut Bisa Unggul pada Pilkada Jakarta

PDI-P Gabung, Koalisi Anies Disebut Bisa Unggul pada Pilkada Jakarta

Nasional
Personel Polri Ikuti Konferensi FBI Asia Pasifik di Vietnam, Bahas Penggunaan Kripto untuk Kejahatan

Personel Polri Ikuti Konferensi FBI Asia Pasifik di Vietnam, Bahas Penggunaan Kripto untuk Kejahatan

Nasional
Grace Natalie Sebut Kebijakan Fiskal Jokowi Akan Berlanjut di Pemerintahan Prabowo

Grace Natalie Sebut Kebijakan Fiskal Jokowi Akan Berlanjut di Pemerintahan Prabowo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com