Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DPR Dukung Menlu Retno Lanjutkan Diplomasi Kemanusiaan untuk Rohingya

Kompas.com - 11/09/2017, 19:46 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mendapatkan dukungan penuh dari DPR untuk melanjutkan upaya langkah-langkah diplomasi kemanusiaan untuk etnis Rohingya di negara bagian Rakhine, Myanmar.

Indonesia merupakan satu-satunya negara yang mendapatkan akses dari pemerintahan Myanmar dan militer di sana.

Dukungan tersebut diterimanya saat rapat kerja dengan Komisi I DPR, Senin (11/9/2017).

"Komisi I mendorong agar Indonesia terus melakukan langkah-langkah dalam upaya untuk membantu menyelesaikan isyu di Rakhine State ini secara berkelanjutan," kata Retno.

Baca: Dalai Lama: Buddha akan Menolong Muslim Rohingya

Kesimpulan lain yang dihasilkan rapat yaitu Komisi I DPR mengapresiasi Pemerintah Indonesia, yang melalui Menlu Retno bisa mengupayakan langkah-langkah diplomasi kemanusiaan di Rakhine State.

Retno menambahkan, pada 23 September mendatang, akan diselenggarakan pertemuan antar-Menlu se-ASEAN membahas masalah Rohingya pada Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Sementara itu, ketika ditanya mengenai alasan Indonesia tidak memasukkan rekomendasi agar Pemerintah Myanmar mengakui etnis Rohingya, Retno menegaskan rekomendasi tersebut sudah termaktub dalam rekomendasi Kofi Annan.

"Sudah ada komitmen dari Pemerintah Myanmar untuk mengimplementasikan rekomendasi Kofi Annan yang berarti ada 17 elemen dan 88 rekomendasi. Jadi, kita coba lihat nanti implementasinya seperti apa," kata Retno.

Kompas TV Kelompok militan Rohingya terlibat pertempuran sengit dengan pasukan keamanan Myanmar di Rakhine.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

Nasional
Paradoks Sejarah Bengkulu

Paradoks Sejarah Bengkulu

Nasional
Menteri PPN: Hak Milik atas Tanah di IKN Diperbolehkan

Menteri PPN: Hak Milik atas Tanah di IKN Diperbolehkan

Nasional
Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

Nasional
Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

Nasional
Hakim MK Cecar KPU RI Soal Ubah Aturan Tenggat Waktu Rekapitulasi Suara Pileg

Hakim MK Cecar KPU RI Soal Ubah Aturan Tenggat Waktu Rekapitulasi Suara Pileg

Nasional
Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Preseden Buruk jika Kabulkan Gugatan PDI-P

Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Preseden Buruk jika Kabulkan Gugatan PDI-P

Nasional
Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih berkat Doa PKS Sahabat Kami

Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih berkat Doa PKS Sahabat Kami

Nasional
Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Nasional
Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

Nasional
KPK Tak Hadir, Sidang Gugatan Status Tersangka Gus Muhdlor Ditunda

KPK Tak Hadir, Sidang Gugatan Status Tersangka Gus Muhdlor Ditunda

Nasional
Sebut Prabowo Tak Miliki Hambatan Psikologis Bertemu PKS, Gerindra: Soal Teknis Saja

Sebut Prabowo Tak Miliki Hambatan Psikologis Bertemu PKS, Gerindra: Soal Teknis Saja

Nasional
Saat Jokowi Pura-pura Jadi Wartawan lalu Hindari Sesi 'Doorstop' Media...

Saat Jokowi Pura-pura Jadi Wartawan lalu Hindari Sesi "Doorstop" Media...

Nasional
Dampak UU DKJ, Usia Kendaraan di Jakarta Bakal Dibatasi

Dampak UU DKJ, Usia Kendaraan di Jakarta Bakal Dibatasi

Nasional
Eks Bawahan SYL Mengaku Beri Tip untuk Anggota Paspampres Jokowi

Eks Bawahan SYL Mengaku Beri Tip untuk Anggota Paspampres Jokowi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com