Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sanksi terhadap RS Mitra Keluarga Tunggu Hasil Investigasi Kemenkes

Kompas.com - 11/09/2017, 18:16 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) kini tengah sibuk merampungkan investigasi terkait meninggalnya Tiara Debora. Bayi mungil itu meninggal pada Minggu (3/9/2017) setelah terlambat mendapatkan perawatan yang dibutuhkan di Rumah Sakit Mitra Keluarga Kalideres.

Menteri Kesehatan Nila F Moeloek mengatakan, Kemenkes telah meminta tim investigasi memberikan laporannya dalam tempo dua kali 24 jam.

Dia menuturkan, apabila hasil investigasi menunjukkan ada kesalahan yang dilakukan oleh pihak rumah sakit, tentu akan diberikan sanksi sesuai Undang-undang yang berlaku. Tetapi, apakah sanksi pencabutan izin yang akan diberikan, Nila menegaskan akan melihat terlebih dahulu hasil investigasinya.

"Sanksi itu bertahap. Ada berupa teguran lisan. Ada berupa teguran keras. Bahkan pencabutan izin rumah sakit," ucap Nila ditemui di sela-sela rapat kerja dengan Komisi IX DPR di Jakarta, Senin (11/9/2017).

(Baca: Bayi Debora dan Dugaan Pelayanan Rumah Sakit yang Buruk)

Dia menambahkan, apabila hasil investigasi menunjukkan ada unsur-unsur pelanggaran pidana, tentu saja sanksi pidana juga akan dikenakan.

"Jadi ini nanti kami lihat berdasarkan investigasi. Dalam 2 x 24 jam akan dilakukan," kata Nila.

Dalam rapat kerja yang mengagendakan pembahasan anggaran, Komisi IX DPR juga meminta penjelasan pihak Kemenkes terkait penanganan kasus meninggalnya bayi Debora.

Komisi IX DPR meminta agar investigasi yang dilakukan Tim Kemenkes bisa selesai dalam 2 x 24 jam. Sejumlah anggota juga meminta Kemenkes untuk membuat standard operasional prosedur (SOP) yang berlaku bagi seluruh rumah sakit di Indonesia.

Kompas TV Warga berbondong-bondong mengevakuasi korban tewas dan terluka. Sejumlah ambulans bergegas membawa para korban ke rumah sakit.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

Nasional
PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

Nasional
BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

Nasional
Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut Rusak 27 Unit Rumah, 4 di Antaranya Rusak Berat

BNPB: Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut Rusak 27 Unit Rumah, 4 di Antaranya Rusak Berat

Nasional
Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Nasional
Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com