Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suhu Panas di Arafah, Menteri Agama Minta Tenda Jemaah Haji Diperhatikan

Kompas.com - 31/08/2017, 12:56 WIB
Moh. Nadlir

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Puncak pelaksanaan ibadah haji jatuh pada hari ini, Kamis (31/8/2017).

Jutaan jemaah calon haji dari berbagai belahan dunia melakukan wukuf di Arafah, Mekkah, Arab Saudi.

Indonesia sendiri menjadi negara pengirim jemaah calon haji terbanyak dengan 221.000 jemaah.

Menteri Agama RI Lukman Hakim Saifuddin meminta kepada para penanggung jawab maktab agar mengecek kelayakan tenda di tengah suhu panas Arafah.

Maktab secara harafiah diartikan sebagai kantor atau tempat yang mengatur urusan ibadah haji.

Baca: Cerita Jemaah Haji Tertua Indonesia yang Sempat Ingin Pulang

Lukman mengaku mendapatkan keluhan dari jemaah calon haji soal tenda jemaah calon haji asal Indonesia yang terasa panas.

"Saya minta harus diperhatikan para penanggungjawab maktab untuk mengecek tenda-tenda yang suhu udaranya teralu panas," kata Lukman, dikutip dari laman resmi Kementerian Agama, Kamis (31/8/2017).

Ia mengatakan, memang masih ada beberapa tenda yang panas karena air cooler yang sedianya berfungsi untuk mendinginkan tenda masih belum difungsikan secara maksimal.

Lukman melanjutkan, persoalan kebutuhan air minum yakni air mineral untuk para jemaah juga sangat cukup.

"Karena air disediakan tidak hanya setiap kali makanan dibagikan, tetapi juga dalam kemasan botol," kata dia.

Diketahui, setelah wukuf di Padang Arafah, Kamis malam nanti, jemaah akan bergerak ke Muzdalifah dan selanjutnya tengah malam menuju ke Mina.

Selain Indonesia, empat negara dengan jemaah calon haji terbanyak lainnya adalah Pakistan 179.000 jemaah, India 170.000 jemaah, dan Bangladesh 128.000 jemaah, serta Nigeria 95.000 jemaah.

Kompas TV Kain Penutup Kabah Diangkat 3 Meter Selama Musim Haji


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com