Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Indonesia Punya Momentum Bagus, tapi Senangnya Kayak Saracen...

Kompas.com - 31/08/2017, 11:20 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo menegaskan bahwa Indonesia sedang mendapatkan momentum dalam hal pengembangan investasi.

Namun, Jokowi menyayangkan fokus justru tak ke arah sana. Masyarakat diramaikan oleh isu-isu yang menurut Presiden bukan menjadi persoalan inti.

"Sekarang kita punya momentum bagus yang harus dimanfaatkan secepatnya. Banyak sekali momentum," ujar Jokowi dalam acara Pencatatan Perdana Kontrak Investasi Kolektif – Efek Beragun Aset (KIK – EBA) Mandiri–PT Jasa Marga, Tbk. Surat Berharga Hak Atas Pendapatan Tol Jagorawi, di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (31/8/2016).

"Tapi kita senangnya yang kayak Saracen gitulah. Momentumnya malah lupa," lanjut dia.

Baca: Jokowi: Tak Usah Takut, Ngomong Saja Biar Tahu Mana yang Mesti Saya Gebuk...

Jokowi mengingatkan sejumlah pencapaian yang telah diraih pemerintahannya dalam rangka kemudahan berinvestasi.

"Pertama, mengenai layak investasi. Kenapa semua sudah lupa bahwa kita sudah investment grade? Kita ini sudah layak investasi. Sudah. Jadi nunggu apalagi?" ujar Jokowi.

Kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah juga tinggi. Hal itu tercermin dari survei yang dilakukan OECD terhadap tingkat kepercayaan masyarakat negara-negara di dunia terhadap masing-masing pemerintahannya.

Survei mencatat, tingkat kepercayaan masyarakat Indonesia terhadap pemerintahan sebesar 80 persen alias menempati posisi pertama bersama-sama dengan Swiss.

Baca: Wiranto Pastikan Polisi Telusuri Dalang dan Motif Politik Saracen

"Ini momentum, kok masih ada yang pesimis? Apa lagi yang dicari? Apa yang ditunggu lagi?" ujar Jokowi.

Ia juga meminta segenap bangsa Indonesia mulai dari jajaran menteri Kabinet Kerja beserta rakyat bahu membahu untuk mewujudkan pembangunan nasional demi terwujudnya kesejahteraan. Ia berharap semua menteri berorientasi pada kesejahteraan rakyat.

"Sekali lagi, momentum ini harus dimanfaatkan betul. Jangan sampai momentum ini lewat dan kita tidak mendapat apa-apa," ujar Jokowi.

Kompas TV Sejumlah pihak memimta penyelesaian secara tuntas terhadap sindikat Saracen, termasuk penyandang dana dan siapa saja pihak yang memesan konten Saracen.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com