Usut punya usut, matinya sambungan telepon kantor tempat Diat bekerja, yakni di Gedung BNP2TKI, karena ada kabel yang putus. Diat pun meng-update kembali temuannya dengan sebuah gambar kabel putus, sesuatu yang tak mungkin bisa dia lakukan dengan cepat jika hanya mengandalkan telepon ke layanan call center biasa.
"Kabelnya memang keputus, tadi orang Telkom Pasar Minggu minta ticket complain makanya saya tweet," ujar Diat.
kabelnya memang keputus, td org telkom pasming minta ticket complain makanya saya tweet pic.twitter.com/qiRCux0VoS
— diat setiawan (@diatsetiawan) August 29, 2017
Menanggapi itu, @TelkomSolution tetap merespons dan mengatakan bahwa kendala tersebut sudah diterima laporannya dan dilaporkan lebih lanjut untuk segera diambil tindakan.
Hanya saja, lagi-lagi pihak Diat diminta tetap segera membayar tunggakan biaya telepon untuk bulan Agustus ini. Tampaknya, Telkom Solution konsisten untuk mengingatkan pelanggannya untuk taat bayar tagihan, tak peduli dia dari kalangan mana, termasuk dari kalangan pemerintah sekalipun.
"Baik kendalanya sudah dilaporkan dinomor laporan IN198*****, kami sarankan untuk tagihan dilunaskan. Tks," katanya.
BNP2TKI membenarkan
Saat dikonfirmasi, Sekretaris Utama Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Hermono membenarkan bahwa ada keterlambatan pembayaran tagihan telepon instansinya.
"Memang ada keterlambatan pembayaran karena kelambatan ambil tagihan. Tapi kemarin sudah dibayar. Ke depan, tagihan tidak diambil oleh staf kita tapi minta Telkom Solution kirim via email," kata Hermono kepada Kompas.com, Rabu (30/8/2017).
Ia juga menjelaskan, putusnya sambungan telepon di kantornya tak semata karena menunggak pembayaran. Katanya, sambungan telepon mati karena ada kabel yang putus terimbas proyek LRT dan flyover Pancoran.
"Saluran telepon di BNP2TKI juga terganggu karena ada kabel yang terputus akibat terkena pengerjaan proyek LRT dan flyover. Kemarin sudah diperbaiki tapi putus lagi," kata dia.
Oleh karenanya, pihaknya enggan disalahkan sepenuhnya dalam persoalan tersebut. Katanya, hanya masalah teknis dan sudah diselesaikan.
"Bisa dilihat dari record pembayaran bulan-bulan sebelumnya. Kita enggak ada masalah dengan pembayaran dan jumlahnya kan enggak besar," ujar Hermono.
Sementara itu pihak Telkom Solution juga mengonfirmasi bahwa memang tagihan telepon untuk bulan Agustus belum dibayar. Oleh karenanya, telepon untuk sementara tidak bisa digunakan.
Makin luwes
Penggunaan media sosial sebagai salah satu jalur layanan pelanggan kini makin luwes digunakan di Indonesia. Institusi atau korporasi yang dulu dianggap konvensional pun kini makin piawai menggunakan media sosial.
Telkom Solution dan BNP2TKI adalah salah satu contoh pihak yang tanpa kendala "bahasa" dan tanpa kendala teknologi, secara native mampu menggunakan media sosial untuk menyelesaikan persoalan. Tampak tak ada hambatan teknologi atau hambatan kultur saat menggunakan media sosial sebagai sarana komplain.