Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ikut Kunjungan Jokowi ke Luar Negeri, Gibran-Kaesang Bayar Sendiri

Kompas.com - 30/08/2017, 07:24 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

SOLO, KOMPAS.com - Gibran Rakabuming Raka serta Kaesang Pangarep akhirnya angkat bicara mengenai keikutsertaannya dalam kunjungan kerja sang ayah, Presiden Joko Widodo, ke Turki dan Jerman, Juli 2017.

Tak hanya Gibran dan Kaesang, anak kedua Jokowi, Kahiyang Ayu, istri Gibran Selvi Ananda beserta sang anak Jan Ethes Sri Narendra juga diboyong dalam kunjungan ke dua negara tersebut.

Keikutsertaan keluarga besar Jokowi kala itu menuai pro dan kontra di publik.

Gibran dan Kaesang menegaskan bahwa mereka membayar sendiri biaya perjalanan itu ke kas negara.

Baca: Gibran dan Penolakannya terhadap Ajakan "Bermain" dalam Berbagai Proyek

Namun, keduanya kompak memilih untuk tidak mengklarifikasi hal itu secara luas kepada publik.

"(Bayar sendiri) kan enggak perlu disebutkan," ujar Gibran ketika wawancara eksklusif dengan Kompas.com di Solo, Jawa Tengah, Minggu (27/8/2017).

Gibran menilai, klarifikasi yang ia sampaikan akan berujung sia-sia. Keluarganya tetap akan dinilai tidak etis, tidak pantas, dan sebagainya.

"Orang yang sudah terlanjur benci, dikasih klarifikasi, percuma. Ya dijawab saja, iya (biaya perjalanan) dari APBN," lanjut dia, seraya tertawa.

Kaesang menimpali senada. Bahkan, biaya perjalanannya ditanggung oleh Gibran.

"Aku enggak bayar. Aku ditraktir (Gibran)," ujar dia.

Baca: Luhut Ceritakan Keengganan Putra Jokowi Terlibat Proyek Pemerintah

Kaesang juga sepakat dengan sang kakak bahwa klarifikasi itu tidak perlu diumbar kepada publik.

Ia yakin klarifikasi belum tentu diterima dengan baik oleh seluruh masyarakat.

Pasti akan ada yang tidak percaya dan menganggap klarifikasi itu bohong semata.

Halaman:


Terkini Lainnya

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

Nasional
Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

BrandzView
Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Nasional
Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Nasional
Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Nasional
Hasto: Di Tengah Panah 'Money Politic' dan 'Abuse of Power', PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Hasto: Di Tengah Panah "Money Politic" dan "Abuse of Power", PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Nasional
Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com