Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Diminta Ungkap Tuntas Saracen agar Politik Indonesia Sehat

Kompas.com - 28/08/2017, 13:50 WIB
Fachri Fachrudin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Imparsial Al Araf mendukung kepolisian mengungkap tuntas kasus penyebaran hoaks dan ujaran kebencian berbasis suku, agama, ras dan antargolongan yang dilakukan kelompok Saracen.

Namun, polisi perlu memastikan terlebih dahulu konten yang disebarkan Saracen benar-benar memenuhi unsur ujaran kebencian. Al Araf pun meminta polisi menangkap semua pihak yang terlibat dengan Saracen.

"Harus dibongkar, sampai siapa yang mendanai, aktor politiknya siapa harus dibongkar," kata Al Araf di sela acara "Peran Polri dalam Melindungi Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan di Wilayah Hukum Polda Metro Jaya dan Polda Banten", Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Senin (28/8/2017).

Al Araf menambahkan, hingga saat ini politik di Indonesia belum sehat, karena para kontestan kerap menggunakan isu SARA untuk menjatuhkan lawan politiknya.

Menurut dia, penangkapan anggota kelompok Saracen menjadi momentum untuk memperbaiki praktik politik di Indonesia.

"Politik Indonesia harus sehat. Bagaimana politik Indonesia bisa sehat? Nanti, kalau tidak lagi menggunakan isu agama dan ras dalam kontestasi politik," kata dia.

(Baca juga: Jokowi: Saracen Mengerikan, Saya Perintahkan Kapolri Usut Tuntas)

Sebelumnya, polisi mengungkap keberadaan kelompok Saracen yang menebar ujaran kebencian dan hoaks berbau SARA berdasarkan pesanan. Tujuan mereka menyebarkan konten tersebut semata karena alasan ekonomi.

Media-media yang mereka miliki, baik akun Facebook maupun situs, akan mengunggah berita atau konten hoaks tergantung pesanan. Para pelaku menyiapkan proposal berharga puluhan juta rupiah untuk ditawarkan kepada siapa saja yang memerlukan.

(Baca: Polisi Sebut Saracen Pasang Tarif Rp 72 Juta Per Paket Konten SARA)

Hingga kini, polisi masih mempelajari para pemesan konten, berita, atau ujaran kebencian yang diunggah di grup maupun situs berita milik Saracen. 

Kompas TV Menggunakan Sosial Media untuk Merajut Keberagaman (Bag 3)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com