Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yasonna: Terlalu Mahal Bangsa Ini, jika Dikorbankan dengan Eksploitasi Perbedaan

Kompas.com - 27/08/2017, 09:00 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna Laoly menyatakan, kita patut bersyukur bahwa pendiri bangsa mewariskan negara Indonesia yang besar.

"Kita bersyukur ke founding fathers kita telah mewariskan kepada kita negara yang besar ini," kata Yasonna dalam sambutan di acara Lomba Gerak Jalan Beregu, di kantor Kemenkum HAM, Jalan Rasuna Said, Jakarta, Minggu (27/8/2017.

Para pendiri bangsa, lanjut Yasonna, sudah mengorbankan nyawa untuk mewariskan negara yang kaya dengan sumber daya alam dan kultur.

"Kita hanya meneruskan," ujar Yasonna.

Sebagai generasi penerus, ia mengatakan wajib bagi rakyat Indonesia untuk mengisi sesuai cita-cita dan tujuan kemerdekaan, seperti yang dituangkan dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945.

(Baca: Lewat Baju Adat, Jokowi Ingin Tunjukkan Keberagaman Indonesia)

Dia mengajak untuk saling bergotong royong dan bersatu-padu. Niscaya bangsa yang besar ini akan menjadi bangsa yang diperhitungkan di dunia.

"Dari kajian internasional, kajian ekonomi dalam 20 tahun ke depan kita akan jadi top 10 besar negara di dunia ini. Itu hanya bisa (terwujud) kalau kita bersatu-padu," ujar Yasonna.

Perbedaan pandangan, kata Yasonna, adalah sah. Maka dari itu, ia mengajak perberdaan pandangan itu hendaknya mencari yang terbaik bukan dalam rangka memecah bangsa ini.

"Terlalu mahal bangsa ini kita korbankan untuk mengekspolitasi perbedaan," ujar Yasonna.

Dalam acara ini, Yasonna melepas 107 regu lomba gerak jalan dari kantor Kemenkum HAM. Peserta lomba yang totalnya disebut mencapai 1.166 itu merupakan pegawai Kemenkum HAM dari berbagai kantor wilayah.

Acara ini sekaligus menutup rangkaian kegiatan lomba di Kemenkum HAM, dalam rangka semarak Kemerdekaan RI ke-72.

Kompas TV Ini dapat dikatakan sebagai salah satu gaya komunikasi Presiden Joko Widodo dalam menyampaikan persatuan dalam keberagaman.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com