Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiga Hari ke Depan, Istana Kepresidenan Sajikan Kopi asal Bali

Kompas.com - 15/08/2017, 19:04 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Selama tiga hari ke depan, Istana Kepresidenan Jakarta menyediakan kopi gratis. Tamu yang datang dalam rangka memperingati hari kemerdekaan ke-72 RI, dapat menikmatinya.

Kopi itu diproduksi perusahaan lokal asal Bali bermerek "Mengani Kopi". Bertempat di dalam Istana Negara, bar kopi dadakan menyediakan beragam varian kopi.

Varian itu mulai dari cappuccino, long black (kopi hitam), espresso, es kopi susu, hingga pinonoa (kopi olahan khusus Mengani Kopi).

Kepala Kantor Staf Presiden Teten Masduki mengatakan bahwa ide mendatangkan kopi lokal ke Istana Kepresidenan sebenarnya datang secara mendadak.

"Tiga pekan lalu, saya ke Bali dan bertemu Pak Hendarto (pemilik Mengani Kopi). Saya melihat kopi mulai dari petani hingga proses pengolahannya," ujar Teten di Istana Negara, Selasa (15/8/2017).

"Lalu muncul ide, kenapa tidak menghadirkan kopi lokal di Istana sebagai salah satu sajian untuk tamu negara. Singkat kata, ide ini disetujui Presiden dua pekan lalu dan akhirnya terwujudlah ini," kata dia.

Melalui kehadiran kopi Bali di Istana, lanjut Teten, Presiden Jokowi sekaligus ingin mendorong produk lokal agar lebih dikenal secara global.

Tak hanya Mengani Kopi, dalam kesempatan berikutnya, Istana akan menghadirkan merek lain untuk bisa dinikmati oleh tamu Istana.

Pemilik Mengani Kopi, Hendarto Setyobudi, mengaku gembira produk kopinya diterima oleh Presiden Jokowi di Istana. Apalagi, yang akan mencicipi produknya adalah tamu-tamu kenegaraan pada saat perayaan HUT ke-72 RI.

"Kami sudah siapkan 200 kilogram kopi yang akan diracik oleh 13 barista untuk tiga hari ke depan ini. 15,16, hingga 17 Agustus," ujar Hendarto.

Ia berharap kehadiran kopinya sebagai representasi kopi lokal di Istana, mampu menggairahkan industri kopi Indonesia di tingkat internasional.

(Baca juga: Peringatan HUT RI, Istana Berupaya Datangkan Seluruh Mantan Presiden)

Kompas TV Karantina Paskibraka 2017 berlangung untuk menguji kekompakan 68 putra putri terbaik dari 34 provinsi di Indonesia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Nasional
Presiden Jokowi Bakal Resmikan Modeling Budidaya Ikan Nila Salin di Karawang Besok

Presiden Jokowi Bakal Resmikan Modeling Budidaya Ikan Nila Salin di Karawang Besok

Nasional
Di Forum MIKTA Meksiko, Puan Bahas Tantangan Ekonomi Global hingga Persoalan Migran

Di Forum MIKTA Meksiko, Puan Bahas Tantangan Ekonomi Global hingga Persoalan Migran

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi Kabinet ke Megawati, Pengamat: Itu Hak Presiden, Wapres Hanya Ban Serep

Gibran Ingin Konsultasi Kabinet ke Megawati, Pengamat: Itu Hak Presiden, Wapres Hanya Ban Serep

Nasional
Prabowo Mau Bentuk 'Presidential Club', Pengamat: Kalau Diformalkan, Berapa Lagi Uang Negara Dipakai?

Prabowo Mau Bentuk "Presidential Club", Pengamat: Kalau Diformalkan, Berapa Lagi Uang Negara Dipakai?

Nasional
Hadiri MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10 di Meksiko, Puan: Kepemimpinan Perempuan adalah Kunci Kemajuan Negara

Hadiri MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10 di Meksiko, Puan: Kepemimpinan Perempuan adalah Kunci Kemajuan Negara

Nasional
Polri Usulkan Penambahan Atase Kepolisian di Beberapa Negara

Polri Usulkan Penambahan Atase Kepolisian di Beberapa Negara

Nasional
Kopasgat Kerahkan 24 Sniper dan Rudal Chiron Amankan World Water Forum di Bali

Kopasgat Kerahkan 24 Sniper dan Rudal Chiron Amankan World Water Forum di Bali

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com