Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengisi Dialog yang Sama, Megawati Pergi, SBY Datang...

Kompas.com - 15/08/2017, 15:36 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dialog kebangsaan "Mengelola Keberagaman, Meneguhkan Keindonesiaan" yang digelar Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Selasa (15/8/2017), menghadirkan tiga Presiden RI sebagai pembicara.

Mereka adalah Presiden ketiga RI Bacharuddin Jusuf Habibie, Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri, dan Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Meski mengisi dialog yang sama, ketiganya tak dihadirkan dalam satu sesi. Megawati yang mengisi sesi pertama, hanya sempat bertemu Habibie. Ia tak bertemu SBY yang mengisi sesi terakhir.

Megawati banyak berbicara terkait pentingnya riset hingga menjaga keutuhan bangsa.

Tak lama setelah Megawati menyampaikan paparannya, Habibie tiba di lokasi acara.

Baca: Prabowo-Jokowi Diharapkan Tidak seperti Megawati-SBY

Ia kemudian mendatangi Megawati. Keduanya terlihat saling berjabat tangan erat, disertai saling mencium pipi.

Beberapa kali bahkan Habibie tampak bercanda sambil memegang pipi Megawati.

Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto dan Menteri Riset dan Teknologi dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir tertawa melihat keduanya.

Salah seorang pewarta foto sempat berseloroh mengomentari kedekatan keduanya.

"Kalau akrab gini kan enak dilihatnya," ujar dia.

Baca juga: Jokowi dan Prabowo Sepakat Jaga Kemajemukan Indonesia

Spontan, Megawati membalas celetukan itu. "Pada enggak tahu aja, kami kan dekat sekali," kata Mega.

Tak lama setelah itu, Megawati berpamitan meninggalkan lokasi acara.

Sementara, sesi kedua diisi oleh Habibie, dan sesi ketiga diisi oleh SBY. Habibie dan SBY sempat bertemu, dan saling bersalaman. Keduanya sempat berbincang sesaat.

Sebelum menutup acara, SBY berpesan agar komunikasi antar elemen bangsa harus diperkuat.

"Sebagai mantan Presiden, termasuk saya, kita enggak ingin merusak negara. Kita semua mencintai negara karena itu komunikasi harus dilakukan lebih dekat, kebersamaan lebih kokoh. Agar seberat apapun masalah bisa kita atasi," kata SBY.

Kompas TV Megawati: Orang Sebut Jokowi Diktator Harus Bisa Buktikan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com