JAKARTA, KOMPAS.com - Wacana pembangunan gedung baru Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) kembali bergulir, seiring dengan kenaikan pagu anggaran DPR untuk Tahun Anggaran 2018 menjadi Rp 5,7 triliun. Naik Rp 1,4 triliun dari pagu Tahun Anggaran 2017.
Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah mengungkapkan urgensi dari pembangunan gedung baru tersebut.
"Itu sudah diprogramkan lama," kata Fahri di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (14/8/2017).
Gedung Nusantara I DPR yang digunakan sebagai ruang fraksi dan ruang kerja anggota adalah yang dinilai sudah tak layak.
Fahri menyebutkan, gedung 23 lantai tersebut saat dibangun tahun 1988 hanya untuk sekitar 40 orang anggota dan tanpa staf ahli. Adapun anggota DPR pada periode 2014-2019 berjumlah 560 orang. Jumlahnya akan bertambah menjadi 575 pada periode mendatang.
(Baca: Fahri Hamzah Sebut Anggaran Penataan Kawasan Parlemen Capai Rp 500 Miliar)
Di tambah lagi dengan tenaga ahli masing-masing anggota dewan dan satuan kerja. Begitu pula jumlah wartawan yang semakin bertambah.
"Masa enggak nambah rumah? Ibarat tamu, kaliannya saja nambah, masa kami enggak nambah ruangan. Kan sumpek," ujarnya.
Namun, gedung lama menurutnya tak akan dihancurkan dan akan digunakan oleh DPD yang saat ini belum memiliki tempat. Di samping itu, DPR juga berencana membuat alun-alun demokrasi untuk masyarakat. Semuanya akan dibangun di lokasi kompleks parlemen.
"Alun-alun saja sama gedung," kata dia.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.