Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PDI-P Masih Incar Kursi Gubernur di Pilgub Jabar

Kompas.com - 13/08/2017, 17:07 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) masih mengincar kursi Jawa Barat 1. Adapun hingga saat ini, partai berlambang banteng tersebut belum menetapkan figur yang akan diusungnya.

Di Pilgub Jabar, hanya PDI-P yang dapat mencalonkan pasangan calon sendiri tanpa berkoalisi. Sebab, berdasarkan hasil pemilu 2014, PDI-P berhasil mengantongi 20 kursi DPRD Jabar.

"Tentu saja dalam perspektif yang ideal kami menargetkan posisi Gubernur karena kami bisa maju sendiri," kata Sekretaris Jenderal PDI-P, HaSto Kristiyanto di sela acara Kursus Politik Pancasila di Kantor DPP PDI-P, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Minggu (13/8/2017).

Ia mengakui PDI-P memang membangun dialog yang intens dengan Partai Golkar, termasuk dengan Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi yang disebut sebagai figur kuat calon gubernur dari partai beringin.

Baca: Pengamat Nilai PDI-P Masih Buka Pintu Buat Ridwan Kamil

Namun, PDI-P belum memutuskan apakah komunikasi yang intens tersebut akan bermuara pada penentuan Dedi sebagai cagub yang didukung PDI-P.

Arah yang sudah diberikan PDI-P, kata Hasto, adalah soal Ridwan Kamil. Ia mengaku dialog dengan Emil tak lagi bisa dilanjutkan sebab Wali Kota Bandung itu telah memutuskan untuk maju sebagai calon Gubernur atas keputusan pribadi.

Sedangkan pengambilan keputusan di PDI-P diambil atas dasar kepentingan kolektif atas ideologi partai.

"Kami tidak bisa untuk melanjutkan dialog-dialog bagi mereka yang telah memutuskan bagi dirinya untuk menjadi calon gubernur tanpa melibatkan kami," ucapnya.

Baca: Bupati Sukoharjo Menangis Saat Daftar Cagub Jateng di PDI-P

Meski begitu, PDI-P tak ngotot mencalonkan calon gubernur. Hasto mengatakan, PDI-P juga masih memantau kehendak rakyat, terutama rakyat Jawa Barat. Terlebih jika dari sisi elektabilitas PDI-P diharuskan berkoalisi dengan partai lain.

"Tentu saja di situ lah kami akan bicara posisi politik yang terbaik. Bisa sebagai gubernur, bisa sebagai wakil gubernur," sambungnya.

Kompas TV Pengamat: Pilgub Jabar Akan Jadi Pilkada Yang Penting
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

KSAU Tinjau Kesiapan Pengoperasian Jet Tempur Rafale di Lanud Supadio Pontianak

KSAU Tinjau Kesiapan Pengoperasian Jet Tempur Rafale di Lanud Supadio Pontianak

Nasional
Jokowi: Alat Komunikasi Kita Didominasi Impor, Sebabkan Defisit Perdagangan Rp 30 Triliun

Jokowi: Alat Komunikasi Kita Didominasi Impor, Sebabkan Defisit Perdagangan Rp 30 Triliun

Nasional
Wapres Ma’ruf Amin Minta Penyaluran Dana CSR Desa Diperhatikan agar Tepat Sasaran

Wapres Ma’ruf Amin Minta Penyaluran Dana CSR Desa Diperhatikan agar Tepat Sasaran

Nasional
Hakim MK Tegur KPU karena Renvoi Tak Tertib dalam Sengketa Pileg

Hakim MK Tegur KPU karena Renvoi Tak Tertib dalam Sengketa Pileg

Nasional
Soal Silaturahmi Kebangsaan dengan Presiden dan Wapres Terdahulu, Bamsoet: Tinggal Tunggu Jawaban

Soal Silaturahmi Kebangsaan dengan Presiden dan Wapres Terdahulu, Bamsoet: Tinggal Tunggu Jawaban

Nasional
Hormati Ganjar, Waketum Gerindra: Sikap Oposisi Bukan Pilihan yang Salah

Hormati Ganjar, Waketum Gerindra: Sikap Oposisi Bukan Pilihan yang Salah

Nasional
Ganjar Pilih di Luar Pemerintahan, Bamsoet: Boleh, tapi Kita Bekerja Gotong Royong

Ganjar Pilih di Luar Pemerintahan, Bamsoet: Boleh, tapi Kita Bekerja Gotong Royong

Nasional
Hanya Ada 2 'Supplier' Indonesia yang Pasok Perangkat untuk Apple, Jokowi: Memprihatinkan

Hanya Ada 2 "Supplier" Indonesia yang Pasok Perangkat untuk Apple, Jokowi: Memprihatinkan

Nasional
Jokowi Resmikan Indonesia Digital Test House, Anggarannya Hampir 1 Triliun

Jokowi Resmikan Indonesia Digital Test House, Anggarannya Hampir 1 Triliun

Nasional
KPK Didesak Usut Pemberian THR ke Anggota DPR dari Kementan, Panggil Bersaksi dalam Sidang

KPK Didesak Usut Pemberian THR ke Anggota DPR dari Kementan, Panggil Bersaksi dalam Sidang

Nasional
Pabrik Bata Tutup, Jokowi: Usaha Itu Naik Turun, karena Efisiensi atau Kalah Saing

Pabrik Bata Tutup, Jokowi: Usaha Itu Naik Turun, karena Efisiensi atau Kalah Saing

Nasional
KPU Ungkap Formulir C.Hasil Pileg 2024 Paniai Dibawa Lari KPPS

KPU Ungkap Formulir C.Hasil Pileg 2024 Paniai Dibawa Lari KPPS

Nasional
Soal 'Presidential Club' Prabowo, Bamsoet Sebut Dewan Pertimbangan Agung Bisa Dihidupkan Kembali

Soal "Presidential Club" Prabowo, Bamsoet Sebut Dewan Pertimbangan Agung Bisa Dihidupkan Kembali

Nasional
KPK Periksa Dirut Nonaktif PT Taspen Antonius Kosasih

KPK Periksa Dirut Nonaktif PT Taspen Antonius Kosasih

Nasional
KPU Ungkap 13 Panitia Pemilihan di Papua Tengah yang Tahan Rekapitulasi Suara Berujung Dipecat

KPU Ungkap 13 Panitia Pemilihan di Papua Tengah yang Tahan Rekapitulasi Suara Berujung Dipecat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com