Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Oknum TNI Pukul Kepala Polisi Lalu Lintas di Pekanbaru

Kompas.com - 11/08/2017, 12:18 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Tindakan kekerasan yang dilakukan anggota Korem Pekanbaru berinisial WS terhadap polisi lalu lintas, Bripda Yoga Vernando, diketahui publik setelah video yang direkam viral di media sosial.

Dalam video itu, tidak tergambar jelas alasan WS membentak Yoga dan memukul kepalanya.

Kapolres Pekanbaru Kombes Pol Susanto mengatakan, kejadian berawal saat WS melintas di Jalan Jenderal Sudirman, Pekanbaru, Kamis (10/8/2017).

Saat itu, ia tidak memakai helm dan tidak ada kaca spion pada motornya.

Pada saat bersamaan, Yoga tengah melakukan patroli di jalan tersebut. Motor mereka kemudian bersisian.

Menurut Susanto, Yoga tidak menegur WS karena pelanggaran lalu lintas yang dilakukannya.

Tanpa alasan yang jelas, WS malah menghampiri Yoga.

"Oknum anggota TNI tersebut mengejar Bripda Yoga dan menabrak motornya dari belakang," kata Susanto, melalui keterangan tertulis, Jumat (11/8/2017).

Baca: Beredar Video Anggota TNI Berkendara Tanpa Helm Pukul dan Bentak Polisi

WS kemudian membentak Yoga. Tidak jelas apa yang WS katakan dengan nada tinggi itu.

Tak puas membentak, WS memukul bagian belakang helm yang dikenakan Yoga.

"Ia memukul helm Bripda Yoga empat kali," kata Susanto.

Meski dibentak dan dipukul kepalanya, Yoga tidak terpancing untuk turut meluapkan emopsi.

Ia berbicara dengan tenang kepada WS setelah turun dari motornya. WS kemudian menendang motor Yoga.

Dengan keadaan masih emosi, WS naik ke motornya dan meninggalkan lokasi. Yoga juga menjalankan motornya kembali.

Baca: Meski Alami Gangguan Jiwa, Oknum TNI yang Pukul Polisi Tetap Dihukum

Tak lama berselang, WS berhenti lagi dan turun dari motornya. Ia kembali memarahi Yoga yang berada di belakangnya.

Kemudian anggota polisi lain datang dan merangkul WS untuk menenangkannya.

Susanto mengatakan, Kepala Tim Intel Korem Pekanbaru, Kapten Latif, menemui Yoga pada Kamis malam sekira pukul 19.30 WIB.

"Kedatangannya untuk meminta maaf terkait insiden tersebut," kata Susanto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Rosan Ikut di Pertemuan Prabowo-Elon Musk, Bahas Apa?

Rosan Ikut di Pertemuan Prabowo-Elon Musk, Bahas Apa?

Nasional
[POPULER NASIONAL] MPR Bakal Temui Amien Rais | Anies Pertimbangkan Maju Pilkada Jakarta

[POPULER NASIONAL] MPR Bakal Temui Amien Rais | Anies Pertimbangkan Maju Pilkada Jakarta

Nasional
MK Putus 207 Sengketa Pileg Hari Ini hingga Besok

MK Putus 207 Sengketa Pileg Hari Ini hingga Besok

Nasional
Tanggal 24 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 24 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Anies Pertimbangkan Maju Pilkada DKI, PKS: Kita Lagi Cari yang Fokus Urus Jakarta

Anies Pertimbangkan Maju Pilkada DKI, PKS: Kita Lagi Cari yang Fokus Urus Jakarta

Nasional
Momen Menarik di WWF Ke-10 di Bali: Jokowi Sambut Puan, Prabowo Dikenalkan sebagai Presiden Terpilih

Momen Menarik di WWF Ke-10 di Bali: Jokowi Sambut Puan, Prabowo Dikenalkan sebagai Presiden Terpilih

Nasional
Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

Nasional
Megawati Disebut Lebih Berpeluang Bertemu Prabowo, Pengamat: Jokowi Akan Jadi Masa Lalu

Megawati Disebut Lebih Berpeluang Bertemu Prabowo, Pengamat: Jokowi Akan Jadi Masa Lalu

Nasional
Laporkan Dewas ke Bareskrim, Wakil Ketua KPK Bantah Dirinya Problematik

Laporkan Dewas ke Bareskrim, Wakil Ketua KPK Bantah Dirinya Problematik

Nasional
Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

Nasional
Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

Nasional
Sempat Sebut Lettu Eko Meninggal karena Malaria, Dankormar: Untuk Jaga Marwah Keluarga

Sempat Sebut Lettu Eko Meninggal karena Malaria, Dankormar: Untuk Jaga Marwah Keluarga

Nasional
Yasonna Berharap Program PPHAM Dilanjutkan oleh Pemerintahan Prabowo-Gibran

Yasonna Berharap Program PPHAM Dilanjutkan oleh Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Di WWF 2024, Jokowi Ajak Semua Pihak Wujudkan Tata Kelola Air yang Inklusif dan Berkelanjutan

Di WWF 2024, Jokowi Ajak Semua Pihak Wujudkan Tata Kelola Air yang Inklusif dan Berkelanjutan

Nasional
KSP Sebut Bakal Pertimbangkan Nama-nama Pansel KPK Rekomendasi ICW

KSP Sebut Bakal Pertimbangkan Nama-nama Pansel KPK Rekomendasi ICW

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com