Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Megawati, Lukisan Istana, dan Memori Zaman Bung Karno...

Kompas.com - 11/08/2017, 07:08 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - "Ini semua saya ingat," kata Megawati Soekarnoputri.

Hal itu dikatakannya, seusai melihat koleksi lukisan Istana Presiden, di Galeri Nasional, Jakarta Pusat, Kamis (10/8/2017).

Putri Presiden pertama RI Soekarno itu seakan teringat memori masa lalu saat melihat jejeran lukisan-lukisan itu.

Sorot matanya tajam menatap setiap lukisan yang tergantung.

 

Menurut Mega, ia kembali teringat kenangan saat ayahnya memimpin pemerintahan.

Lukisan-lukisan itu pernah tergantung di sejumlah ruang Istana Presiden, tempat Megawati kecil menjalani hari-harinya.

Baca: Megawati Kunjungi Pameran Lukisan Koleksi Istana

Sekilas, potongan-potongan kenangan muncul. Tentang Bung Karno yang tengah mengatur tata letak lukisan, juga kenangan akan sosok "Om Bas" - panggilan Megawati untuk pelukis Basuki Abdullah - yang merupakan kawan baik Soekarno.  

"Saya sangat menikmati keindahannya," kata Mega.

"Roso"

Bagi Mega, melihat sebuah lukisan, terutama yang pernah "akrab" di masa lalu, merupakan kenikmatan tiada tara.

Ada banyak unsur yang menyatu saat mata menangkap garis-garis, warna, dan bentuk yang tergores pada kanvas.

"Orang Jawa (bilang), namanya 'roso'. Kami-kami yang tua ini diajari dari sudut kebudayaan harus punya yang namanya 'roso'," ujar Mega.

"Saya enggak bisa menerjemahkan ('roso') ke Bahasa Indonesia. Tapi orang Jawa yang tua pasti tahu," lanjut dia.

Sederhananya, roso dapat dimaknai bagaimana seseorang mengolah hati dan pikirannya saat merespons sebuah peristiwa.

Mempertimbangkan mana yang baik dan sebaliknya.

Seseorang yang memiliki roso pasti memiliki empati yang tinggi, toleransi mendalam, dan mawas diri.

Halaman:


Terkini Lainnya

Diminta Mundur oleh TKN, Berikut 6 Menteri PDI-P di Periode Kedua Jokowi

Diminta Mundur oleh TKN, Berikut 6 Menteri PDI-P di Periode Kedua Jokowi

Nasional
Nasdem Tunggu Jawaban Anies Soal Tawaran Jadi Cagub DKI

Nasdem Tunggu Jawaban Anies Soal Tawaran Jadi Cagub DKI

Nasional
Minimalisasi Risiko Bencana Alam, DMC Dompet Dhuafa dan BNPB Tanam 1.220 Bibit Pohon di Bandung Barat

Minimalisasi Risiko Bencana Alam, DMC Dompet Dhuafa dan BNPB Tanam 1.220 Bibit Pohon di Bandung Barat

Nasional
Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

Nasional
Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Nasional
PPP Buka Peluang Usung Sandiaga Jadi Cagub DKI

PPP Buka Peluang Usung Sandiaga Jadi Cagub DKI

Nasional
Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Nasional
Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Nasional
Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Nasional
PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

Nasional
Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Nasional
Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Nasional
Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Nasional
Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com