Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Golkar Pastikan Masih "Setia" Dukung Jokowi dalam Pilpres 2019

Kompas.com - 30/07/2017, 17:59 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar, TB Ace Hasan Syadzily memastikan bahwa dukungan Partai Golkar masih penuh ke Presiden Joko Widodo jika kembali maju dalam Pemilihan Presiden 2019.

Dukungan kepada Jokowi sudah termaktub dalam hasil Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Golkar 2016 lalu.

"Sikap Golkar jelas bahwa dukungaan kita ke Jokowi sudah bulat. Karena dalam Rapimnas itu sesuatu yang tidak bisa diubah," ujar Ace dalam diskusi di Jakarta, Minggu (30/7/2017).

Baca juga: Tokoh Muda Golkar Sebut Ada Empat Kelompok Lindungi Novanto

Jika ingin mengubah arah dukungan, maka harus digelar lagi Rapimnas untuk membatalkan hasil Rapimnas sebelumnya.

Selain itu, kata Ace, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) kubu Romahurmuziy dan Partai Nasdem juga telah mengikat janji untuk mendorong Jokowi menjadi petahana.

"Saya tidak tahu posisi PDI-P, Hanura, tapi saya yakin PKB ke Pak Jokowi walau belum resmi," kata Ace.

Masih ada dua tahun lagi sebelum kontestasi politik itu dimulai. Menurut Ace, masih banyak kemungkinan yang bisa terjadi dalam politik yang dinamis.

Ace tak bisa memungkiri bahwa tubuh Golkar masih terbelah. Keduanya menyuarakan dukungan berbeda. Namun, Ace meyakini mayoritas suara Golkar akan mengalir ke Jokowi karena keputusan Rapimnas itu.

"Ada juga pertemuan DPD, Golkar secara struktural akan solid. Karena kan atas usulan daerah dalam mengusung capres," kata Ace.

Baca juga: Novanto Tersangka, Akbar Tandjung Khawatir Golkar Terdepak dari Parlemen

Meski begitu, Partai Golkar belum menyodorkan calon yang layak untuk menjadi wakil Jokowi karena belum ada pembahasan internal. Biasanya, kata Ace, presiden yang memilih sendiri calon yang dia inginkan.

"Kan presiden harus punya wakil yamg satu arah, satu kebijakan, satu visi," kata Ace.

"Sejauh ini belum ada lembicaraan siapa wakil dari Golkar. Lebih banyak fokus bagaimana sukseskan program Jokowi sampai 2019," lanjut dia.

Kompas TV Golkar Serahkan Kasus Setya Novanto ke Proses Hukum
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jokowi Bakal Bisiki Prabowo Anggarkan Program Budi Daya Nila Salin Jika Menjanjikan

Jokowi Bakal Bisiki Prabowo Anggarkan Program Budi Daya Nila Salin Jika Menjanjikan

Nasional
Ma'ruf Amin: 34 Kementerian Sudah Cukup, tetapi Bisa Lebih kalau Perlu

Ma'ruf Amin: 34 Kementerian Sudah Cukup, tetapi Bisa Lebih kalau Perlu

Nasional
Ada Gugatan Perdata dan Pidana, KPK Mengaku Harus Benar-benar Kaji Perkara Eddy Hiariej

Ada Gugatan Perdata dan Pidana, KPK Mengaku Harus Benar-benar Kaji Perkara Eddy Hiariej

Nasional
Jokowi Resmikan Modeling Budi Daya Ikan Nila Salin di Karawang

Jokowi Resmikan Modeling Budi Daya Ikan Nila Salin di Karawang

Nasional
Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Nasional
Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Nasional
Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Nasional
Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Nasional
Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Nasional
Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Nasional
Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Nasional
Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji, Menag: Semua Baik

Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji, Menag: Semua Baik

Nasional
Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Nasional
Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com