Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dongkrak Minat Baca Anak dengan Metode Kreatif

Kompas.com - 27/07/2017, 19:03 WIB
Haris Prahara

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kreativitas mesti diterapkan untuk mendongkrak minat baca masyarakat sejak dini. Saat ini, Indonesia hanya berada di peringkat 60 dari 61 negara yang disurvei tentang kegemaran membaca.

Penelitian Connecticut State University bertajuk "World Most Literate Nations" itu dirilis pada 2016 lalu. Hasil itu menunjukkan minat baca masyarakat Indonesia masih amat minim.

Upaya untuk menggenjot minat baca dapat dimulai dengan hal-hal sederhana, seperti mengubah pola pembelajaran di sekolah.

Seperti yang dilakukan Nurhamimah, Guru SDN 011 Sering Barat, Riau. Ia berani mencoba pola baru pada kelas yang diasuhnya. Metode pengajaran itu terdengar unik, yaitu "diagram wartawan."

Guru yang biasa disapa Mimah itu mengatakan, diagram wartawan merupakan sarana agar siswa terbiasa mencerna segala informasi dengan cerdas dan komprehensif.

"Tidak asal baca tanpa hasil," ujar Mimah saat berbagi pengalaman di forum diskusi minat baca yang diselenggarakan Tanoto Foundation, Kamis (27/7/2017), di Jakarta.

Setiap siswa yang diasuhnya diwajibkan untuk membaca buku dari perpustakaan sekolah. Setelah selesai membaca, ada sesi tertentu bagi siswa untuk mempresentasikan ilmu apa yang didapatnya dari buku tersebut.

Nah, di sesi itulah Mimah maupun rekan-rekan siswa dapat bertanya seperti yang lumrah dikerjakan seorang wartawan.

Rumusan pertanyaan dapat dikembangkan dengan prinsip 5W dan 1H yang lazim dipakai pekerja media saat menulis berita. Adapun 5W dan 1H terdiri dari penjabaran apa, mengapa, di mana, siapa, berapa, serta bagaimana.

"Dengan begitu, siswa tergerak untuk tidak hanya sekadar membaca, tetapi memberi makna atas apa yang dibacanya," ucap Mimah.

Sebagai contoh, siswa membaca sebuah buku mengenai cerita rakyat Malin Kundang. Mimah akan bertanya, apa yang dilakukan Malin Kundang, di mana Malin Kundang melakukan aktivitasnya, siapa tokoh selain Malin Kundang.

"Kami mencoba metode baru untuk membangkitkan minat baca anak-anak. Ini jurus anti bosan di kelas," tutur Mimah.

Tak berhenti di sana, siswa juga diminta Mimah untuk menulis kembali rangkuman dari buku yang telah dibaca. Metode ini mendorong siswa untuk memahami intisari dari sebuah buku.

"Tantangannya adalah ya, namanya juga anak-anak. Kami tak bisa 100 persen menuntut seperti apa yang diinginkan. Tetapi paling tidak, metode ini mendorong semangat mereka untuk membaca," paparnya.

Serupa dengan Mimah, seorang guru SDN 204 Napal Putih Jambi bernama Painem juga menerapkan metode belajar kreatif untuk membangkitkan gairah baca siswa. Jurus yang dilakukan Painem dinamai "piramida cerita."

Inti dari metode ini yakni setiap siswa diberi sebuah buku cerita untuk dibaca. Setelah itu, siswa menulis serta menggambar ilustrasi dari kisah buku yang dibaca. Bentuk medianya pun dibuat seperti segitiga dan terbuat dari karton.

"Cara ini membuat siswa dapat mengembangkan imajinasi dari sebuah cerita. Mereka dituntut untuk membaca cerita dari awal sampai akhir dan mengimajinasikan kembali dalam gambar dan tulisan," kata Painem.

Untuk memunculkan kreativitas, Painem membagi siswa ke dalam kelompok. Di setiap kelompok, siswa akan saling membantu untuk mewarnai dan bercerita. "Ini turut melatih sikap kerja sama anak," ujarnya.

Era teknologi

Manajer Program Pelita Pendidikan Tanoto Foundation, Rahmat Setiawan, menilai metode-metode tersebut sebagai langkah maju untuk mendongkrak minat baca anak-anak.

"Di era digital ini, tantangan untuk meningkatkan minat baca anak semakin berat. Maka dari itu, perlu adanya upaya mengubah pembelajaran menjadi lebih kreatif dan tak membosankan," ujarnya.

Metode kreatif tersebut mampu mendorong semangat siswa untuk belajar di sekolah. "Caranya bisa bermacam-macam, entah melalui permainan angka, huruf, puisi, dan sebagainya," kata Rahmat.

Ternyata, membaca dapat menjadi hal yang menyenangkan. Asal tahu rahasianya...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Surya Paloh Sedih SYL Pakai Duit Kementan untuk Keperluan Keluarga: Saya Mampu Bayarin kalau Diminta

Surya Paloh Sedih SYL Pakai Duit Kementan untuk Keperluan Keluarga: Saya Mampu Bayarin kalau Diminta

Nasional
Hari Tuna Sedunia, Kementerian KP Siap Dorong Kualitas, Jangkauan, dan Keberlanjutan Komoditas Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, Kementerian KP Siap Dorong Kualitas, Jangkauan, dan Keberlanjutan Komoditas Tuna Indonesia

Nasional
Sebut Suaranya Pindah ke PDI-P, PAN Minta Penghitungan Suara Ulang di Dapil Ogan Komering Ilir 6

Sebut Suaranya Pindah ke PDI-P, PAN Minta Penghitungan Suara Ulang di Dapil Ogan Komering Ilir 6

Nasional
Jokowi Teken UU Desa Terbaru, Kades Bisa Menjabat Hingga 16 Tahun

Jokowi Teken UU Desa Terbaru, Kades Bisa Menjabat Hingga 16 Tahun

Nasional
Soal Lebih Baik Nasdem Dalam Pemerintah atau Jadi Oposisi, Ini Jawaban Surya Paloh

Soal Lebih Baik Nasdem Dalam Pemerintah atau Jadi Oposisi, Ini Jawaban Surya Paloh

Nasional
Sentil Pihak yang Terlambat, MK: Kalau di Korea Utara Ditembak Mati

Sentil Pihak yang Terlambat, MK: Kalau di Korea Utara Ditembak Mati

Nasional
Giliran Ketua KPU Kena Tegur Hakim MK lantaran Izin Tinggalkan Sidang Sengketa Pileg

Giliran Ketua KPU Kena Tegur Hakim MK lantaran Izin Tinggalkan Sidang Sengketa Pileg

Nasional
Panji Gumilang Gugat Status Tersangka TPPU, Sebut Polisi Tak Penuhi 2 Alat Bukti

Panji Gumilang Gugat Status Tersangka TPPU, Sebut Polisi Tak Penuhi 2 Alat Bukti

Nasional
Sidang Administrasi Selesai, PTUN Minta PDI-P Perbaiki Gugatan terhadap KPU

Sidang Administrasi Selesai, PTUN Minta PDI-P Perbaiki Gugatan terhadap KPU

Nasional
Bamsoet Apresiasi Sikap Koalisi Perubahan Akui Kemenangan Prabowo-Gibran

Bamsoet Apresiasi Sikap Koalisi Perubahan Akui Kemenangan Prabowo-Gibran

Nasional
PDI-P Harap PTUN Tidak Biarkan Pelanggaran Hukum yang Diduga Dilakukan KPU

PDI-P Harap PTUN Tidak Biarkan Pelanggaran Hukum yang Diduga Dilakukan KPU

Nasional
KPK Sebut SPDP Kasus Korupsi di PDAM Boyolali Hoaks

KPK Sebut SPDP Kasus Korupsi di PDAM Boyolali Hoaks

Nasional
Kompolnas Dorong Motif Bunuh Diri Brigadir RAT Tetap Diusut meski Penyelidikan Kasus Dihentikan

Kompolnas Dorong Motif Bunuh Diri Brigadir RAT Tetap Diusut meski Penyelidikan Kasus Dihentikan

Nasional
Airin Hadir di Taaruf Muhaimin Bersama Calon Kepala Daerah

Airin Hadir di Taaruf Muhaimin Bersama Calon Kepala Daerah

Nasional
Sentil KPU, Hakim MK Arief Hidayat: Sudah Hadir Ya Setelah Viral Saya Marahi

Sentil KPU, Hakim MK Arief Hidayat: Sudah Hadir Ya Setelah Viral Saya Marahi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com