JAKARTA, KOMPAS.com - Berita terpopuler Kompas.com, Rabu (19/7/2017) ini, mengenai pernyataan Buya Syafi'i yang menyebut Jokowi tak butuh popularitas. Selain itu, masih dari dibekukannya Telegram, terungkap bahwa ada rencana pembunuhan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, mantan Gubernur DKI Jakarta.
Berikut berita terpopuler Kompas.com yang layak anda baca:
1. Jokowi tak butuh popularitas
Salah satu yang paling 'gaduh' adalah diterbitkannya Perppu Nomor 2 Tahun 2017 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2013 tentang Organisasi Kemasyarakatan.
Pemerintah bersikeras bahwa Perppu itu untuk menjaga ideologi Pancasila dan persatuan bangsa.
Sementara, ada yang menilai bahwa Perppu tersebut rentan akan penyalahgunaan kekuasaan.
Presiden Joko Widodo sendiri menyadari kegaduhan tersebut berpotensi menurunkan popularitasnya. Baca selengkapnya di sini.
2. Sanksi untuk sembilan siswa pelaku bullying
Kepala Suku Dinas Pendidikan Wilayah I Jakarta Pusat Sujadi mengatakan, pihaknya tengah memproses pengeluaran sembilan siswa SD dan SMP di Jakarta Pusat terkait perundungan ( bullying) di Thamrin City.
"Sudah diputuskan dikembalikan ke orangtuanya. Secepatnya, minggu inilah," kata Sujadi ditemui di SMPN 273 Jakarta, Senin (17/7/2017).
Sujadi mengatakan, sanksi pengeluaran siswa itu sudah sesuai dengan tata tertib sekolah. Orangtua dari kesembilan siswa itu pun diakui Sujadi sudah menerima sanksi ini.
"Sudah ada pernyataan dari orangtua siap menerima apabila itu sanksi sudah diberikan oleh sekolah," ujarnya. Baca selengkapnya di sini.
3. Ucapan Menhan untuk WNI pengikut ISIS
"Enggak usah balik lagilah. Kalau mau berjuang, ya berjuang saja di sana sampai mati," ujar Ryamizard di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (17/7/2017).
"Daripada ngerepotin, biarin sajalah di sana," lanjut dia.
Soal alasan mereka kembali, yakni ingin menikah dan sebagainya, Ryamizard tidak menerima alasan tersebut. Menurut dia, alasan itu bersifat dicari-cari. Baca selengkapnya di sini.
4. Pretty Asmara dan teman-temannya ditangkap
Polisi menangkap artis Pretty Asmara terkait kasus kepemilikan narkoba. Dari penangkapan tersebut, polisi juga mengamankan tujuh orang artis lainnya.
Adapun inisial ketujuh orang artis tersebut adalah SS (pemain film layar lebar), EY (penyanyi dangdut), ES (penyanyi dangdut), MA (penyanyi dangdut), AH (pemain sinetron), GL (model), dan DW (penyanyi pop).
"Ketujuh orang itu hasil tes urinenya positif, kita akan asessment," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono di Mapolda Metro Jaya, Selasa (18/7/2017).
Argo menjelaskan, mulanya polisi membidik bandar narkoba berinisial HMD. Namun, pada Minggu (16/7/2017) HMD tengah bersama Pretty di lobby hotel Grand Mercure, Jakarta Pusat. Baca selengkapnya di sini.
5. Terungkapnya rencana pembunuhan kepada Ahok
Rencana pembunuhan terhadap Ahok tersebut dibarengi dengan rencana pengeboman mobil dan tempat ibadah pada 23 Desember 2015.
"Data ini kami terima dari Densus (Detasemen Khusus). Jadi untuk detail bagaimana ancaman itu Densus yang tahu," ujar Semuel ketika dihubungi Kompas.com, Selasa (18/7/2017). Baca selengkapnya di sini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.