Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gerindra Berpeluang Duetkan Deddy Mizwar dan Dedi Mulyadi di Pilkada Jabar

Kompas.com - 13/07/2017, 21:34 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) berpeluang menduetkan Deddy Mizwar dan Dedi Mulyadi pada Pilkada Jawa Barat 2018 mendatang.

Hal itu dikatakan Wakil ketua Umum DPP Gerindra Ferry Juliantono di Sekretariat Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (13/7/2017).

"Peluangnya sangat terbuka, meski harapan saya unsur dari kader Gerindra juga bisa naik," ujar Ferry.

Berkaca pada survei SMRC, elektabilitas Deddy Mizwar dan Dedi Mulyadi cukup baik meski di bawah Ridwan Kamil.

Bahkan, Ferry menilai, meski sosok Ridwan unggul, tetapi tingkat elektabilitasnya semakin lama semakin merosot.

Oleh karena itu, partai akan berupaya mendongkrak elektabilitas Deddy Mizwar dan Dedi Mulyadi untuk menyalip Ridwan.

"Pak Deddy Mizwar kalau dilihat dari survei SMRC cukup baik, tapi bukan berarti membuat kami lega. Tapi mencari formulasi lagi supaya Pak Deddy ini terus naik," ujar Ferry.

Khusus dengan Dedi Mulyadi, Ferry melanjutkan, Gerindra punya hubungan emosional yang baik dengannya.

Dedi Mulyadi adalah salah satu tim pemenangan Prabowo-Hatta dalam Pilpres 2014.

Partai Gerindra juga telah menjajaki komunikasi dengan Dedi Mulyadi, beberapa waktu terakhir.

"Saya mengunjungi Beliau, memberikan dukungan moril dan juga dalam rangka menjajaki koalisi dengan Golkar untuk (Pilkada) Jawa Barat," ujar Ferry.

Kompas TV Survei Elektabilitas Jelang Pilkada Jabar 2018
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com