Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soroti Impor Ilegal, Panglima TNI Khawatir Industri Dalam Negeri Akan Hancur

Kompas.com - 12/07/2017, 19:34 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menyoroti persoalan impor ilegal di Indonesia.

Meski jumlahnya kecil, Gatot berpendapat, impor ilegal merusak daya saing industri di dalam negeri.

"Very high risk import diperkirakan hanya lima hingga sepuluh persen. Kecil dibandingkan dengan perolehan dari anggaran semuanya. Tetapi yang kecil ini kalau tidak benar-benar kita manage maka akan berdampak negatif kepada perekonomian Indonesia," ujar Gatot, di Kantor Pusat Dirjen Bea Cukai, Jakarta Timur melalui siaran persnya, Rabu (12/7/2017).

"Industri-industri kita akan hancur. Bahkan akan mati karena kalah bersaing dengan barang-barang impor ilegal dan juga bisa ada rekayasa," lanjut dia.

Solusinya, dengan meningkatkan pengawasan terhadap barang atau komoditas yang masuk ke Tanah Air.

Indonesia, lanjut Gatot, juga dapat bekerja sama dengan sejumlah negara tempat transit barang atau komoditas yang akan masuk ke Indonesia.

Dengan demikian, impor ilegal dapat ditekan seminimal mungkin.

"Setiap barang yang akan masuk ke Indonesia biasanya singgah dulu di Singapura, Hongkong, Guangzhou, Shenzen dan sebagainya. Kita bisa berkoordinasi untuk melakukan pengecekan dan pengawasan dari sana untuk mengantisipasi praktik impor berisiko tinggi," ujar Gatot.

Saat ini, sejumlah instansi pemerintah telah bekerja sama dalam rangka meningkatkan pengawasan barang yang masuk ke Tanah Air melalui penegakan aturan bea masuk dan pajak.

TNI, lanjut Gatot, pasti akan mendukung pengawasan yang dikomandoi Direktorat Jenderal Bea Cukai tersebut melalui satuan-satuan yang ada di tubuh TNI.

"Untuk mendukung keberhasilan ini bukan hanya kapal laut ya, tapi juga melibatkan intelijen dan POM TNI untuk benar-benar mengawasi pelaksanaannya," ujar Gatot.

Kompas TV Melambungnya harga cabai di tanah air dimanfaatkan negara Tiongkok dan India untuk mengimpor cabai ke Indonesia. Cabai rawit merah kering kini bahkan sudah beredar di pasar tradisional Jawa Timur. Cabai impor ditemui di sejumlah pasar, salah satunya dari hasil investigasi, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Timur cabai impor, asal Tiongkok dan India masuk hingga 5 ton perminggu di sejumlah pasar tradisional.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

Nasional
PDI-P Sebut Prabowo-Gibran Bisa Tak Dilantik, Pimpinan MPR Angkat Bicara

PDI-P Sebut Prabowo-Gibran Bisa Tak Dilantik, Pimpinan MPR Angkat Bicara

Nasional
Cak Imin Sebut Pemerintahan Jokowi Sentralistik, Kepala Daerah PKB Harus Inovatif

Cak Imin Sebut Pemerintahan Jokowi Sentralistik, Kepala Daerah PKB Harus Inovatif

Nasional
Pemerintah Akan Pastikan Status Tanah Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang serta Longsor Tana Toraja dan Sumbar

Pemerintah Akan Pastikan Status Tanah Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang serta Longsor Tana Toraja dan Sumbar

Nasional
Ahmed Zaki Daftarkan Diri ke PKB untuk Pilkada DKI, Fokus Tingkatkan Popularitas

Ahmed Zaki Daftarkan Diri ke PKB untuk Pilkada DKI, Fokus Tingkatkan Popularitas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com