Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cari Pelaku Penyerang Hermansyah, Polisi Pakai Teori Deduksi-Induksi

Kompas.com - 11/07/2017, 13:21 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Divisi Humas Polri Irjen Setyo Wasisto mengatakan, polisi masih mengupayakan berbagai cara mencari pelaku penyerangan pakar telematika Hermansyah.

Selain mencari barang bukti di TKP, penyidikan juga dilakukan dengan kemungkinan motif pelaku menyerang Hermansyah.

"Kembali pada teori deduksi dan induksi. Di TKP dapat apa, di luar dapat informasi apa," ujar Setyo di kompleks Mabes Polri, Jakarta, Selasa (11/7/2017).

Teori tersebut juga diterapkan dalam mencari pelaku penyiraman air keras terhadap penyidik KPK Novel Baswedan.

Selain mengandalkan saksi mata di TKP untuk menggambarkan pelaku, polisi juga mencari tahu apakah korban memiliki masalah tertentu yang berpotensi menjadi sasaran penyerangan.

Hingga kini, belum diketahui pasti apakah penyerangan Hermansyah karena alasan pribadi atau murni insiden jalanan.

"Jangankan motif, pelakunya saja belum tahu," kata Setyo.

Sebelumnya, Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Andry Wibowo mengaku kesulitan menyelidiki kasus pembacokan Hermansyah.

Sampai saat ini Hermansyah belum bisa dimintai keterangan soal pelaku pembacokan tersebut. Istrinya juga tidak bisa mendeskripsikan ciri pelaku karena tidak melihat jelas.

(Baca: Kapolda: Istri Hermansyah Tak Bisa Jelaskan Ciri-ciri Pelaku)

Begitu pun dengan pelat nomor mobil milik pelaku yang tidak sempat secara jelas dilihat oleh istri Hermansyah.

"Untuk sketsa wajah memang arahnya akan ke sana, tetapi yang paling penting sekarang petugas menyusuri TKP itu sendiri, tempat-tempat lain yang dilalui pelaku, tempat-tempat lain yang dilalui korban sehingga kemudian nanti terlihat konstruksi masalahnya," kata Andry.

(Baca juga: Komnas HAM Sebut Penyerangan Hermansyah Bukan Peristiwa Biasa)

Hermansyah merupakan korban pengeroyokan orang tidak dikenal di Tol Jagorawi pada Minggu (9/7/2017) dinihari.

Akibat pengeroyokan itu, Hermansyah mengalami luka akibat senjata tajam dan kini dirawat di RSPAD Gatot Subroto.

Kompas TV Bersenggolan Mobil, Pakar Telematika ITB Dibacok
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com