Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyelundupan 7.000 Benih Lobster Rp 1,3 Miliar Digagalkan

Kompas.com - 30/06/2017, 10:35 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Polri beserta jajaran terkait meringkus seorang pria penyelundup benih lobster jenis mutiara berinisial M (46), Kamis (29/6/2017), di Lombok, Nusa Tenggara Barat.

Penangkapan bermula pada Rabu (28/6/2017), Tim gabungan dari Direktorat Tindak Pidana Tertentu Bareskrim Polri, Aviation Security Bandara Internasional Lombok dan Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Lombok menemukan sebuah koper berisi 7.000 benih lobster yang dimasukan ke dalam 19 kantong plastik.

Setelah diselidiki, barang bukti itu diketahui milik M. Polisi langsung meringkusnya.

"Dari hasil pemeriksaan, barang itu hendak dibawa menuju Batam untuk kemudian diselundupkan ke Singapura menggunakan kapal cepat," ujar Kepala Bareskrim Polri Irjen (Pol) Ari Dono melalui siaran pers, Jumat (30/6/2017).

Hingga Jumat ini, pelaku masih diperiksa secara intensif. Benih lobster tersebut masih disimpan di karantina untuk kemudian dilepasliarkan kembali.

Ari mengatakan, jika tindak pidana penyelundupan itu berhasil dilancarkan pelaku, negara menuai kerugian yang tidak sedikit.

"Kerugian negara yang nyaris masuk ke kantong pelaku sudah kami hitung, sekitar Rp 1,3 miliar. Ini menjadi bukti penting bahwa pemerintah serius dalam melindungi kekayaan alamnya. Karena kalau bukan kita yang melindungi sumber daya alam Indonesia, mau siapa lagi?" ujar Ari.

Ari menegaskan, pemerintah berkomitmen memproteksi sumber daya alam Indonesia. Salah satunya yang berasal dari laut.

Sumber daya alam, lanjut Ari, harus digunakan sebesar-besarnya untuk peningkatan kesejahteraan rakyat, bukan untuk dimaanfaatkan dengan cara yang tidak benar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Nasional
Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Nasional
KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

Nasional
KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

Nasional
Abaikan PDI-P, MPR: Tak Ada Alasan untuk Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Abaikan PDI-P, MPR: Tak Ada Alasan untuk Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Nasional
Pemerintah Tegaskan Tak Ragu Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

Pemerintah Tegaskan Tak Ragu Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
Tangani ODGJ di Sumba Timur, Mensos Risma Minta Pemda dan Puskesmas Lakukan Ini

Tangani ODGJ di Sumba Timur, Mensos Risma Minta Pemda dan Puskesmas Lakukan Ini

Nasional
Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club', Jokowi Usul Pertemuannya Dua Hari Sekali

Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club", Jokowi Usul Pertemuannya Dua Hari Sekali

Nasional
Kelakar Hakim MK saat PKB Ributkan Selisih 1 Suara: Tambah Saja Kursinya...

Kelakar Hakim MK saat PKB Ributkan Selisih 1 Suara: Tambah Saja Kursinya...

Nasional
Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club', Jokowi: Bagus, Bagus...

Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club", Jokowi: Bagus, Bagus...

Nasional
PPP Klaim Terjadi Perpindahan 5.958 Suara ke Partai Garuda di Dapil Sulawesi Tengah

PPP Klaim Terjadi Perpindahan 5.958 Suara ke Partai Garuda di Dapil Sulawesi Tengah

Nasional
Pernyataan Jokowi Bantah Bakal Cawe-cawe di Pilkada Diragukan

Pernyataan Jokowi Bantah Bakal Cawe-cawe di Pilkada Diragukan

Nasional
Komnas KIPI Sebut Tak Ada Kasus Pembekuan Darah akibat Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Komnas KIPI Sebut Tak Ada Kasus Pembekuan Darah akibat Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Nasional
Menpan-RB: Seleksi CPNS Sekolah Kedinasan Dimulai Mei, CASN Juni

Menpan-RB: Seleksi CPNS Sekolah Kedinasan Dimulai Mei, CASN Juni

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com