Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapolri Sebut Tiga Hal Ini Jadi Atensi Presiden Jelang Lebaran

Kompas.com - 19/06/2017, 12:27 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian mengatakan, Presiden Joko Widodo memberikan atensi penuh pada pengamanan pada akhir bulan puasa dan jelang Lebaran.

Setidaknya, ada tiga hal yang ditekankan oleh Jokowi kepada Polri dan pihak terkait dalam pelayanan masyarakat.

"Pertama, masalah stabilitas bahan pangan. Beliau ingin agar tidak terjadi kenaikan bahan pangan," ujar Tito, di Lapangan Silang Monas, Jakarta Pusat, Senin (19/6/2017).

Presiden, kata Tito, meminta agar stabilitas harga pangan dijaga.

Jangan sampai masyarakat merasa terbebani dengan harga yang melonjak karena kebutuhan pangan yang tinggi jelang hari raya Idul Fitri.

Oleh karena itu, Polri membentuk Satgas Pangan yang menggandeng Kementerian Pertanian, Kementerian Perdagangan, Kementerian Perindustrian, Bulog, dan KPPU.

Hingga saat ini, kata Toto, harga pangan cenderung stabil. Stoknya juga dipastikan masih cukup untuk beberapa bulan ke depan.

Kedua, presiden menggarisbawahi pentingnya menjaga keamanan selama Ramadhan dan Lebaran.

"Kita diminta amankan kejahatan konvensional, copet, jambret, todong, dan lain-lain. Dan juga ancaman terorisme," kata Tito.

Tito mengatakan, polusi fokus pada kejahatan yang mungkin terjadi selama lebaran yakni pencurian kendaraan bermotor, pencurian di rumah kosong yang ditinggal mudik, hingga perampokan di jalan.

Polri menyiapkan lapangan kantor polisi sebagai tempat penitipan kendaraan selama pemilik kendaraan mudik.

"Semua jadi fokus untuk dibersihkan agar masyarakat nyaman ketika mudik," kata Tito.

Khusus untuk kejahatan terorisme, Tito mengimbau bawahannya untuk selalu bersiaga agar tidak ada celah yang dimanfaatkan teroris untuk melakukan aksi.

Ketiga, Presiden juga meminta Polri, TNI, Kementerian Perhubungan, dan stakeholder terkait untuk mengantisipaai arus mudik dan arus balik.

Sepekan sebelum hari H Lebaran memang belum terlihat kepadatan arus mudik. Namun, diprediksi puncak arus mudik akan terjadi pada H-2 lebaran.

Oleh karena itu, Polri dan Kemenhub mengantisipasinya dengan menambah ruas jalan, contra flow, hingga menambah fly over.

"Beliau (Presiden) tidak ingin terjadi peristiwa Brexit tahun lalu yang sengsarakan masyarakat," kata Tito.

Brebes Exit menjadi titik terparah kemacetan selama mudik karena merupakan pintu keluar arus lalu lintas menuju beberapa kota.

Belum lagi terhalang lintasan kereta, parkiran kendaraan, dan antrean SPBU.

Pada tahun ini, pemerintah membangun jalur tol dari Brebes Timur hingga Gringsing sepanjang 110 kilometer.

Ia yakin, jalur "neraka" di Brebes bisa diatasi dengan baik tahun ini.

"Kami yakin, Insya Allah arus mudik dan balik jauh akan lebih baik dati tahun lalu dengan adanya perubahan dan perbaikan tersebut," kata Tito.

Kompas TV Untuk Sementara Pengguna Tol Palindra Tak Dikenakan Biaya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Yakin Presidential Club Sudah Didengar Megawati, Gerindra: PDI-P Tidak Keberatan

Yakin Presidential Club Sudah Didengar Megawati, Gerindra: PDI-P Tidak Keberatan

Nasional
Taruna STIP Meninggal Dianiaya Senior, Menhub: Kami Sudah Lakukan Upaya Penegakan Hukum

Taruna STIP Meninggal Dianiaya Senior, Menhub: Kami Sudah Lakukan Upaya Penegakan Hukum

Nasional
Gejala Korupsisme Masyarakat

Gejala Korupsisme Masyarakat

Nasional
KPU Tak Bawa Bukti Noken pada Sidang Sengketa Pileg, MK: Masak Tidak Bisa?

KPU Tak Bawa Bukti Noken pada Sidang Sengketa Pileg, MK: Masak Tidak Bisa?

Nasional
PDI-P Mundur Jadi Pihak Terkait Perkara Pileg yang Diajukan PPP di Sumatera Barat

PDI-P Mundur Jadi Pihak Terkait Perkara Pileg yang Diajukan PPP di Sumatera Barat

Nasional
Distribusikan Bantuan Korban Longsor di Luwu Sulsel, TNI AU Kerahkan Helikopter Caracal dan Kopasgat

Distribusikan Bantuan Korban Longsor di Luwu Sulsel, TNI AU Kerahkan Helikopter Caracal dan Kopasgat

Nasional
Hakim MK Cecar Bawaslu Terkait Kemiripan Tanda Tangan Pemilih

Hakim MK Cecar Bawaslu Terkait Kemiripan Tanda Tangan Pemilih

Nasional
Waketum Gerindra Nilai Eko Patrio Pantas Jadi Menteri Prabowo-Gibran

Waketum Gerindra Nilai Eko Patrio Pantas Jadi Menteri Prabowo-Gibran

Nasional
MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

Nasional
Paradoks Sejarah Bengkulu

Paradoks Sejarah Bengkulu

Nasional
Menteri PPN: Hak Milik atas Tanah di IKN Diperbolehkan

Menteri PPN: Hak Milik atas Tanah di IKN Diperbolehkan

Nasional
Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

Nasional
Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

Nasional
Hakim MK Cecar KPU RI Soal Ubah Aturan Tenggat Waktu Rekapitulasi Suara Pileg

Hakim MK Cecar KPU RI Soal Ubah Aturan Tenggat Waktu Rekapitulasi Suara Pileg

Nasional
Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Preseden Buruk jika Kabulkan Gugatan PDI-P

Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Preseden Buruk jika Kabulkan Gugatan PDI-P

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com