Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Adhyaksa Dault Sakit Hati Dituduh Anti-Pancasila

Kompas.com - 15/06/2017, 15:21 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka Adhyaksa Dault menyayangkan adanya tuduhan dirinya anti-Pancasila.

Tuduhan itu muncul belakangan ini setelah video Adhyaksa menghadiri acara Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) viral di media sosial.

Adhyaksa menegaskan dirinya tidak anti-Pancasila. Ia mengaku datang ke acara HTI pada 4 tahun silam sebagai tamu.

"Solusi persoalan bangsa justru Pancasila. Tapi karena model media sosial, (disebut) Adhyaksa anti-Pancasila dan sebagainya," kata Adhyaksa saat berkunjung ke redaksi Kompas.com, Jakarta Pusat, Kamis (15/6/2017).

Setelah video tersebut viral, Adhyaksa dituduh anti-Pancasila. Tuduhan tersebut muncul pascalangkah pemerintah ingin membubarkan HTI lantaran dianggap anti-Pancasila.

(baca: Mendagri: Ada Komisaris BUMN Teriak-teriak Anti-Pancasila)

Adhyaksa menyinggung pernyataan Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo dan Politisi PDI Perjuangan Esti Wijayati yang menyikapi video tersebut.

Esti meminta Menteri Pemuda dan Olahraga untuk mengevaluasi seluruh aktivitas Pramuka karena dikhawatirkan disusupi paham radikal.

"Mana ada gerakan radikal di Pramuka," kata Adhyaksa.

Segala tuduhan tersebut, kata Adhyaksa, berdampak langsung pada kegiatan Pramuka yang dipimpinnya. Para anggota Pramuka di daerah bereaksi dan menyakini tuduhan itu tidak benar.

Adhyaksa menduga, ditahannya anggaran Kwarnas Pramuka tahun 2017sebesar Rp 10 miliar oleh Kemenpora lantaran masalah itu.

Padahal, pertengahan Agustus 2017, Pramuka akan menyelenggarakan kegiatan jambore nasional bertajuk Raimuna.

Anggaran Rp 10 miliar tersebut, kata dia, dibutuhkan segera untuk mempersiapkan kegiatan Raimuna yang memerlukan anggaran sekitar Rp 24 miliar.

Even lima tahunan tersebut akan dihadiri lebih dari 12.356 peserta Pramuka dari dalam dan luar negeri.

"Saya sakit rasanya. Sakitnya di sini," kata Adhyaksa sambil menunjuk letak hatinya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com