Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelajar SMA Islam dan Katolik Kampanye Merawat Perbedaan di Medsos

Kompas.com - 06/06/2017, 15:48 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

Reza menambahkan, di sekolah mereka telah ditanamkan pelajaran untuk antiterhadap radikalisme.

Pihaknya ingin ada hal yang konkret dari pelajaran yang diterima tersebut.

Ide gerakan ini, kata Reza, diturunkan oleh kakak kelasnya, yang kemudia dilanjutkan sehingga ada kerja sama kampanye media sosial bersama SMA Islam Al-Izhar Pondok Labu.

Menurut pelajar SMA Al-Izhar, Katya Nahendratanaya, justru dengan berbeda bukan berarti tidak bisa bekerja sama untuk menggaungkan nilai-nilai persatuan.

“Karena kami ingin menunjukkan ke masyarakat bahwa walaupun memang kita memiliki banyak perbedaan yaitu latar belakang agama, kita bisa bekerja sama dan menghasilkan sesuatu yang baik,” ujar Katya.

Katya bercerita sejak kecil dalam keluarga ia sudah diajarkan mengenai keberagaman. Di sekolah pun demikian.

“Walaupun kami sekolah Islam, kami juga masih sangat menjunjung tinggi keberagaman Indonesia, Bhineka Tunggal Ika, dan sama seperti sekolah Kanisius, kami juga tidak mentoleran paham-paham radikalisme,” ujar dia.

Demikian juga Reza, yang becerita pengalaman kakak kelasnya dulu dikirim belajar di sekolah berbasis agama yang lain, seperti Islam, Budha, untuk belajar bersama. Hal ini menunjukan suatu bentuk toleransi.

“Jadi menurut saya sendiri adanya pembelajaran toleransi di kanisius sudah sangat baik,” ujar Reza.

Keduanya mengaku senang dengan respons dari publik di media sosial atas gerakan ini. Mereka tak menyangka yang mendukung ternyata banyak.

Mereka akan terus mengampanyekan ini, dan berharap membawa dampak positif. Sekaligus mereka ingin menunjukan bahwa generasi muda bisa memanfaatkan media sosial untuk hal baik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

Nasional
Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Nasional
Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran 'Game Online' Mengandung Kekerasan

Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran "Game Online" Mengandung Kekerasan

Nasional
Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi 'May Day', Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi "May Day", Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Nasional
Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi 'May Day' di Istana

Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi "May Day" di Istana

Nasional
Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Nasional
Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Nasional
Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Nasional
Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads

Copyright 2008 - 2023 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com